saat pada Marina Ancol sesudah makan siang, aku diperkenalkan Susi dengan mas Tino, trainer yg dianya sebut tersebut. Orangnya ganteng serta perawakannya tegap, wajarlah buat olahraga air seperti itu perlu stamina yang tinggi, apalagi dianya wajib mengajarkan orang yg akan meperbuat diving, jikalau snorkeling pungkasnya cukup mudah.
“Mas, staff pulau ya”, kataku buka perbincangan, waktu speedboat melaju tinggalkan Marina.
“Oh tidak, aku cuma tolong pulau untuk jadwal diving serta snorkeling. bila terdapat asa, pulau akan contact aku . Ririn berbahagia diving?”
“Belon sebelumnya sempat mas, sulit ya bila mo diving. Temanku di belon sebelumnya sempat diving”.
“jikalau begitu kami snorkeling saja, tidak sulit kok, hanya ngambang sekalian nikmati pemandangan bawah bahari. di pulau ada lokasi yang benar-sahih cantik buat snorkeling. jika ingin diving sedikit demi sedikit sekalian snorkeling bisa juga, tidak pada kok lautnya”.
“bila diving kan perlu perlengkapan, mas”.
“tak perlu, dilokasi snorkeling lautnya tidak dalam, tahan napas sesaat bisa kok nyilem sedikit-sedikit. Nantinya dech saya ajari”. Cuaca benar-benar ceria, bahari sejenisnya tanpa ombak menjadi perjalanan ke arah pulau tanpa kendala apapun.
Sesampainya pada pulau ke 2 temanku langsung check in ke cottage masing-masing bersama pasangannya. Kami mendapat cottage yang terapung pada laut, tempatnya cukup jauh. aku dapat cottage yang paling menjuru ke bahari. Selekasnya aku hanya kenakan bikini ku karena mas Tinotelah menunggu buat snorkeling. Mas Tinomembelalak melihat bodiku yang tertutup bikini yg kurang tersebut. Payudaraku seolah ingin tumpah dari bra bikiniku yang aga terlalu kecil.
“Rin kalian seksi sangat”. saya cuma tersenyum dengarnya.
dia memberikan kacamata snorkeling yg terdapat perati buat bernapas. aku tidak memahami ke2 temanku balik ngapain sama pasangannya. Sebelumnya kami latihan dahulu pada kolam renang buat melatih diri kacamata snorkeling itu serta sepatu kataknya.
“kamu ingin diving sedikit demi sedikit tidak Rin, bila ingin tidak perlu pakai pelampung”.
“Iya dech mas, ingin. tidak dalam kan lautnya”.
“kawan-kawan kalian tak ingin ikut-ikutan snorkeling”.
“tidak memahami pada ke mana, bila telah sama cowoknya masing-masing ya asyik sendiri lah, Ririn sama mas saja, tak punyai cowok sich”.
“Masak sich, kalian kan cantik, seksi kembali, masak tidak terdapat cowok yg ingin, aku saja ingin kok”. Dianya mulai memikatku.
aku cuma tersenyum dengar sindiran jahilnya. Kami mulai latihan di kolam renang. selesainya saya terlatih dengan kacamata itu, saya dibawanya ke lokasi diantarkan speedboat pulau. hingga dilokasi, aku segera nyebur ke laut dikawani mas Tino, sedang speedboat kembali lagi ke pulau, dijanapabilan akan dijemput balik setelah kami suka ber snorkeling. Panorama bawah airnya sangat indah , lebih rupawan katimbang melihat pada akuarium bahari. tidak senang cuma snorkeling saja, mas Tinoajakku sedikit demi sedikit diving. aku diajarinya sesaat buat bagaimana meredam napas, selanjutnya kami menyelam. saya bisa semakin dekat sama object yang kusaksikan asal bagian atas. sebab tidak bisa meredam napas lama , sebentar-sementara waktu aku harus ke atas buat meredam napas. namun menggembirakanlah bersama mas Tinopada bahari.
Mas Tino mulai jahil, sering payudaraku menyengaja digesek lengannya. saya balik tersenyum abaikan. Dianya semakin berani, payudaraku justru disentuhnya.
“Rin, kalian napsuin dech”, ucapnya to the poin.
“Masak sich mas napsu melihat Ririn”.
“Iya lah Rin, payudara kalian montok sekali, saya ingin ngeremes jadi”, ucapnya sekalian langsung meremes payudaraku.
“Mas…”, keluhku.
“Tuch yang jemput sudah dateng”. saya tidak memahami berapakah lama , kami bermain-main dilaut, namun kayanya matahari sudah cenderung ke arah barat ketika kami sampai pada pulau.
Mas Tino ajakku ke kolam renang kembali untuk bermain air. pada kolam renang, Susi serta Celah sedang bermain air dengan pasangannya masing-masing, mereka gunakan bikini yang seksi. Terutama Susi yg payudaranya paling akbar berasal kami bertiga. Cowoknya tanpa memalukan meremas-remas payudara Susi , Susi cuma cekikikan saja. Celah yang diremas-remas oleh cowoknya. karena kami ke pulau saat week day, karena itu di pulau tidak terdapat tamu lain bukan hanya kita.
“Darimanakah Rin”, bertanya Celah.
“aku snorkeling sama mas Tino , asyik dech”.
“Kok tidak ngajak-ngajak?, protes Susi .
“aku tunggu kalian tidak keluar-kelur asal cottage, karena itu ditinggalkan. namun bila terdapat kalia justru mengusik aku serta mas Tino”. Kami bermain-main dikolam hingga melalui magrib, mas Tino menggunakan napsunya meremas-remas payudaraku terus.
aku membalasnya menggunakan meremas penisnya. Berasa penisnya telah keras sekali dibalik celana singkat gombrongnya. yang mengagetkanku ukuran, berasa akbar sekali dan panjang, penis kegemaranku.
“Mas besar sekali”, bisikku.
“Ingin merasakan Rin, belon sebelumnya sempat ya mencicipi yang akbar seperti punyaku”, jawabannya sekalian berbisik .
sebab telah gelap, kami kembali ke cottage masing-masing, mas Tino turut ke cottageku mesikipun pulau sediakan kamar buatnya diperumahan staff. Dianya duduk saja di teras yg menghadap ke laut, sedangkan saya mandi. saya kenakan celana super singkat dan bra bikini. Dianya permanen memakai celana gombrongnya mesikipun basah. Kami segera ke arah kamar makan karena perut telah keroncongan. Kami makan malem sembari bercakap dan bergurau-canda.
Mas Tino mengelus-elus pahaku terus. Paha kukangkangkan. saya menjadi menggelinjang-geliat sebab rabaannya pada paha tahapan dalam,
“Aah”, erangku, karena napsuku mulai naik.
“Mengapa Rin, napsu ya”, pungkasnya.
“Tangan mas nakal sich”, kataku terengah.
“setelah kalian napsuin sich”, jawabannya menggunakan masih tetap ngelus-ngelus pahaku, elusannya usang-lama semakin naik ke atas. kini ini tangannya mulai meraba-raba serta meremes memekku pada luar celana pendekku, aku terus terangsang sebab tingkahnya,
“aku menjadi napsu nih”, bisikku.
Bagusnya teman-temenku telah usai makan serta ngajak karaokean. aku terlepas dari elusan mas Tino . pada ruangan karaoke, kami nyanyi-nyanyi berganti-gantian. Bosen karaoke, mas Tino meminta dvd sama operator karaoke dan memutarnya, kenyataannya film biru. Asyiknya ceweknya gantengg melayu, cowoknya bule. Mereka maennya pada kolam renang. Dimulai asal ngelus, ngeremes, ngemut hingga pada akhirnya ngenjot pada beberapa posisi. Mas Tino menggeraygi lagi payudaraku. Kusaksikan sahabat-temenku sudah terbenam pada dekapan pasangannya masing-masing. tidak usang selanjutnya Susi keluar ruangan, pada ikuti Celah. Tentu saja mereka akan melanjutkan jadwal di cottage masing-masing. Mas Tino berbisik,
“Kekamar saja yok Rin”. saya turut saja ketika tanganku diambilnya, sekalian berangkulan kami ke arah cottageku.
pada cottage, mas Tino memselesaikan teras, dipan yang ada diteras dihampari selimut menjadi alas. Dianya ambil bantal dari kamar serta mematikan lampu teras. Situasi remang-remang karena cuma diterangi lampu berasal kamar. Romantis sekali situasinya sebab cuma kedengar demburan ombak serta berasa sejakli-kali terdapat angin membelai tubuh.
saya tiduran pada dipan yang sempit menjadi cukup berdesak-friksi dengan mas Tino . Dianya terus meremas-remas gundukan pada selangkanganku. aku memberi respon dengan pergerakan pinggulku yang menekan-nekan tangannya. Pelan-pelan celana pendekku dilbukanya, aku bawa bokongku agar celana itu gampang dilepaskan. Berasa jarinya mulai mencari CELANA DALAMku. Dianya meremas lagi gundukan yang kini ini cuma terlindungi sang celana dalam.
Selanjutnya jarinya menyingkap celana dalamku asal samping. Jemari tengahnya menggunakan terampil cari belahan memekku. Jemari tengahnya mulai mencari kehangatan sekalian kelembapan dibalik jembut keritingku yg lebat. sampai di akhirnya landing di itilku. Daging kecil itu telah mengeras. Dianya selekasnya berkosentrasi di bagian tadi. saya tidak mampu meredam kepuasan impak gelitikan jarinya pada i tilku. saya semakin bertenaga merengkuhnya dan dianya semakin intens mainkan jariku di i tilku. aku tidak bisa memprediksi berapakah lama jarinya main pada itilku. di akhirnya aku melafalkanng. saya nyampe.
“Mas, belum apapun Ririn dah nyampe. Hebat ih permainan jarinya mas. Apalagi penis mas ya”, kataku terengah.
dia mengangkangkan pahaku serta berasa embusan napasnya yg hangat pada pahaku. Dianya mulai menjilat-jilati pahaku, dari bawah berkiprah perlahan-huma keatas sekalian digigit-gigitnya perlahan. saya menggigil meredam geli ketika lidahnya menyelisuri pahaku.
Cerita Lainnya: Cerita Seks Juraganku Menodaiku
“Mas pandai sekali ngerangsang Ririn, telah biasa ngerangsang cewek ya”, kataklu terengah.
CELANA dalam ku yg kurang itu secara mudah dilepasnya, demikian juga bra bikiniku dan selang beberapa waktu berasa lidahnya menusuk ke memekku yang sudah benar-benar basah. aku cuma pasrah saja atas tindakannya, aku cuma dapat mengeluh sebab rangsangan pada memekku tadi. Lidahnya menyelusup ke waktu memekku dan mulai beranjak keatas. aku semakin melafalkanng saat dianya mulai menjilat-jilati i tilku.
“Ririn sudah ingin dien tot”, saya mengeluh sebab sangat napsunya.
ia hentikan laganya, selanjutnya merengkuhku dan mencium bibirku dengan napsunya. Lidahnya menerobos bibirku dan cari lidahku, selekasnya saya bereaksi yang sama menjadi pengecap kami sama-sama membelit pada dalam mulutku. Dekapannya semakin kuat. Berasa terdapat suatu hal yang menjejal diperutku, penisnya ternyata telah ngaceng berat. Tangannya mulai bergerak kebawah, meremas bokongku, sedang tangan satunya masih tetap ketat mendekapku. aku menggeliat karena remasan dipantatku serta penekanan penisnya yang ngaceng itu semakin berasa diperutku.
“Aah”, lenguhku sementara bibirku masih permanen terus dikulumnya penuh napsu .
Lidahnya selanjutnya dikeluarkan berasal mulutku, bibirku dijilati selanjutnya turun ke daguku. Tangannya berubah berasal bokongku ke memekku,
“Aah”, pulang aku mengeluh saat jarinya mulai mengilik memekku.
Lidahnya ke arah leherku, dijilatinya sebagai saya menggelinjang-geliat kegelian. ad interim itu jarinya mulai mengelus-elus memekku yg sudah sahih-sahih basah itu dan selanjutnya jadikan lagi i tilku target selanjutnya. Digerakkannya jarinya putar menggesek i tilku. aku jadi lemas dipelukannya.
“Rin, jembut kalian lebat sekali, tidaklah aneh napsu kalian besar sekali. Dikilik sesaat saja sudah basah ini, walau sebenarnya baru nyampe”, ucapnya sekalian mengangkangkan pahaku pulang.
beliau buka celananya, sekalian dengan celana dalamnya. Kenyataannya penisnya akbar dan panjang, berdiri yg tegak sebab telah ngaceng berat. aku diambilnya bangun selanjutnya diminta menelungkup ditembok teras. Dianya menempatkan dianya dibelakangku, punggungku didorong sedikit demi sedikit menjadi aku jadi lebih nungging. Pahaku digesernya agar lebih buka. aku menggeliat ketika merasa ada menggesek-gesek memekku. memekku yg sudah benar-sahih licin itu membantu masuknya penis besarnya lebih gampang.
ketua penisnya telah terjepit di memekku. Berasa sekali penisnya sesek menjejal pada selangkanganku.
“Aah, besar sekali penis mas”, erangku. Mas Tino diam saja, justru terus menggerakkan penisnya masuk perlahan-huma.
aku menggeletar saat penisnya masuk semakin pada. Nikmat sekali cita rasanya bungkusukan penisnya yang akbar tersebut. Perlahan-lahan dianya hebat penisnya keluar serta didorongnya kembali menggunakan perlahan , konvoi masuk keluar penisnya semakin cepat sampai
di akhirnya dengan 1 hentakan penisnya nancep semua di memekku. “Aah, sedap sekali penis mas”, jeritku.
“Memekmu peret sekali Rin. Baru saja sekali aku merasakan memek seperet memekmu”, katanya sekalian mengenjotkan penisnya masuk keluar memekku.
“Huh”, dengusku saat berasa penisnya nancep seluruh di memekku.
Berasa biji pelernya menempel ketat pada bokongku. Memekku berasa berdenyut meremas-remas penisnya yang nancep pada sekali sebab panjangnya. Tangannya yang semula menggenggam pinggulku mulai meremes payudaraku dengan gemesnya. aku jadi menggeliat penyebabnya, sedangkan itu enjotan masuk keluar penisnya semakin dipercepat. Badanku semakin tergetar rasakan goresan penisnya pada memekku.
“Sedap , enjotin yang keras, aah, enaknya”, erangku tak karuan.
Masuk keluarnya penisnya di memekku semakin lancar sebab cairan memekku semakin cukup poly, seolah jadi pelumas penisnya. Dianya menelungkup dibadanku dan mencium kudukku. saya jadi menggeliat kegelian. pandai sekali dianya menggairahkan serta menyampaikan saya nikmat yang hebat. Payudaraku dilepaskan serta tangannya hebat mukaku agar melihat ke belakang, selanjutnya bibirku selekasnya diciumnya napsunya. Lidahnya menyelusup lagi pada pada mulutku serta membelit lidahku.
Tangannya melanjutkan lagi pekerjaannya meremes-remes payudaraku.
pada di itu, penisnya tetep dienjotkan masuk keluar secara cepat serta keras. Jembutnya yang kasar serta lebat itu berulang-kali menggesek bokongku saat penisnya nancep semua pada memekku. aku jadi mengeluh kenikmatan berulang-kali, ini tingkatkan semangatnya buat semakin mgencar mengenjot memekku. Bokongku mulai berkiprah meng ikuti irama enjotan penisnya. Bokongku semakin cepat bekerja maju undur menyongsong enjotan penisnya sebagai cita rasanya penisnya nancep lebih dalam di memekku.
“Terus , enjot yg keras, aah nikmat sekali dech dien tot mas”, erangku.
ia semakin hebat saja mengenjot memekku menggunakan penisnya. saya tersentak. Perutku berasa kejang meredam kepuasan yg hebat. Bibirku dilumatnya lagi, saya membalasnya melumat bibirnya , sedangkan tabrakan penisnya pada memekku tetep saja terjadi. pada akhirnya saya tak dapat meredam rangsangan semakin lama , memekku melafalkanng serta
“Ririn nyampe aah”, teriakku.
memekku berdenyut hebat mencekram penisnya menjadi pada akhirnya, penisnya mengedut mengecretkan pejunya hingga lima semprotan. Berasa sekali pejunya yang anget menyemburkan menyiram memekku. Penisnya terus dienjotkan masuk keluar bersamaan ngecretnya pejunya. Napasku mengincar, demikian juga napasnya.
“Rin, tidak apapun kan aku ngecret didalem memek engkau ”, katanya.
“tidak apapun kok mas, Ririn punyai obat agar tidak hamil”. Penisnya lepas berasal capitan memekku sebagai berasa pejunya turut keluar mengucur di pahaku.
beliau selekasnya tiduran didipan.
“Rin, nikmat sekali dech memek kamu, peret serta empotannya kerasa sekali”, katanya.
“Mas sudah tak jarang ngen totin abg ya, ahli sekali menghasilkan Ririn nikmat. “, jawabku sekalian menelentangkan tubuhku disampingnya. “Paling sama konsumen yg ngundang saya ke pulau seperti kalian begini. Ya aku milih yg bag lah, kalau sepantaran saya mana asyik”, jawabannya.
Mas Tino bangun dan masuk kamar mandi. Dianya ternyata sedang bersihkan dianya karena semenjak selesainya berenang di laut dianya belum mandi, sedangkan saya tetap terlentang di dipan rasakan beberapa residu kepuasan yg barusan aku merasai. Dianya keluar kamar mandi, duduk disampingku yg tergeletak telanjang bundar .
“kamu benar-sahih napsuin dech Rin, payudara kalian akbar serta kencang, mana pentilnya akbar kembali”, pungkasnya.
saya cuma tersenyum dengar ocehannya.
“saya paling sukai simak jembut engkau , lebat sekali sich. saya paling napsu melihat cewek mirip kalian ini, payudaranya besar kencang dan jembutnya lebat, nikmat sekali dien totnya,” ucapnya kembali.
ia tiduran disebelahku serta merengkuhku,
“Rin, saya ingin pulang dech”, ucapnya.
aku terkejut dengernya, baru saja ngecret telah napsu pulang, namun saya sukai lelaki kaya ini, telah penisnya akbar serta panjang, bertenaga pulang ngen totnya. Dianya mulai menciumi leherku serta lidahnya menjilat-jilati leherku. aku menggeliat serta mulai terangsang . Bibirku selekasnya diciumnya, lidahnya menyelusup lagi pada dalam mulutku serta membelit lidahku. sementara itu tangannya mulai meremes-remes payudaraku dengan gemes. Dianya melepas bibirku tetapi lidahnya terus menjilat-jilati bibirku, daguku, leherku serta di akhirnya payudaraku. Pentilku yang sudah mengeras dijilatinya selanjutnya diemutnya rakus. saya menggelinjang-geliat sebab napsuku semakin mencapai puncak .
“Aah, mas napsu sekali sich, tetapi aku sukai sekali”, erangku.
Payudaraku yang samping balik diremes-remesnya dengan gemes. Jari-jarinya geser kebawah, keperutku, Puserku dikorek-koreknya menjadi aku semakin menggeliat kegelian. pada akhirnya jembutku dielus-elusnya, tidak usang sebab selanjutnya jarinya menyelusup melalui jembutku mengilik-ngilik memekku. Pahaku automatis kukangkangkan buat mempermudah dianya mengilik memekku.
“Aah”, aku melenguh karena sangat enaknya.
beliau membalik tempatnya menjadi kepalanya berada pada memekku, automatis penisnya yang sudah ngaceng terdapat didekat mukaku. ad interim dianya mengilik memek dan i tilku dengan lidahnya, penisnya kuremes dan kukocok-mixer, keras sekali penisnya. Kepalanya mulai kujilati dan kuemut perlahan, lidahnya semakin berasa menekan-nekan i tilku sebagai bokongku terangkut sendirinya.
tidak lama aku mengemut penisnya sebab dianya selekasnya membarui tubuhnya serta menelungkup diatasku, penisnya ditancapkannya pada memekku serta mulai ditekennya masuk ke. selesainya nancep semua, mas Tino mulai mengenjotkan penisnya masuk keluar secara cepat dan keras. Bibirku dilumatnya lagi dengan penuh napsu, sedangkan itu berasa sekali penisnya isi seluruh ruangan memekku hingga berasa sesek. Nikmat sekali ngen tot dengannya. aku menggelinjang-geliatkan bokongku menemani enjotan penisnya tadi.
tidak mengecewakan usang dianya mengenjotkan penisnya masuk keluar, mendadak dianya stop serta merogoh penisnya dari memekku. Dianya turun berasal dipan serta duduk pada atas bangku yang ada didekat dipan, aku disuruhnya buat duduk dipangkuannya mengangkang antara ke-2 kakinya. Dianya merengkuhku menggunakan kuat. saya sedikit demi sedikit berdiri supaya dianya dapat arahkan penisnya yang masih tetap ngaceng itu masuk ke pada memekku. saya turunkan tubuhku menjadi a1bc0a542fbff72b575f3abcee82ea40 penisnya mulai amblas balik di memekku. aku menggelinjang rasakan enaknya penisnya mendesak masuk memekku hingga nancep seluruh. Jembutnya menggesek jembutku dan biji pelernya berasa menyenggol-nyenggol bokongku. aku mulai menaik turunkan tubuhku mengocak penisnya dengan memekku. Dianya mengemut pentilku sementara aku aktif berkecimpung turun naik. Nikmat sekali, kayanya lebih nikmat dari barusan.
Cerita Lainnya: Cerita Sex bermain cinta dengan Istri Bos
“Aah, sedap sekali dech, lebih nikmat dari yang barusan”, erangku sekalian semakin menurun naikkan tubuhku mengocak penisnya yg terjepit bertenaga pada memekku.
Memekku mulai berdenyut balik meremes-remes penisnya, pergerakanku semakin liar, aku berusaha menancepkan penisnya sedalam-dalamnya pada memekku sekalian mengerang-ngerang. Tangannya menggenggam pinggulku serta membantu supaya aku terus mengocak penisnya menggunakan memekku. aku merengkuh lehernya supaya mampu tetep mengenjot penisnya, renyutan memekku semakin berasa bertenaga, dianya melenguh sebab sangat enaknya,
“Rin, empotan memekmu kerasa sekali dech, ingin dech saya ngen tot ama kalian setiap hari”. di akhirnya aku tidak bisa meredam rangsangan semakin lama serta
“Ririn nyampe, aah”, teriakku serta selanjutnya aku terduduk lemas dipangkuannya.
Luar umumnya dianya belum ngecret , kayanya ronde ke-dua menghasilkan dianya bisa ngen tot semakin lama .
“Cape Rin”, tanyanya tersenyum sekalian terus merengkuhku.
“He eh”, jawabku singkat.
Perlahan mas Tino bawa tubuhku dari pangkuannya sebagai aku berdiri, penisnya terlepas dari capitan memekku. penisnya masih permanen keras dan berlumuran cairan memekku. pulang saya disuruhnya nungging didipan, suka sekali dianya doggie contoh. aku sich oke saja dengan style apa sebab semua style nikmat buat saya. Dianya menjilat-jilati kudukku sebagai aku menggeliat kegelian, perlahan-huma jilatannya turun ke punggung. Turun terus ke pinggang serta pada akhirnya sampai dipinggulku. Otot perutku berasa tertarik sebab rangsangan jilatan tadi.
Mulutnya terus menjilat-jilati, yang jadi target kini artinya bokongku, diciuminya serta digigitnya perlahan. Apalagi ketika lidahnya mulai sapu daerah kurang lebih sela bokongku. Geli cita rasanya. Jilatannya terus turun mengarah memekku, kakiku dikangkangkannya agar dianya bisa menjilat-jilati memekku asal belakang. saya lebih menelungkup sebagai bokongku semakin menungging dan memekku berkesan terperinci asal belakang. Dianya menjilat-jilati memekku, menjadi pulang aku berteriak-teriak meminta selekasnya dien tot,
“nakal dech mas, ayo donk Ririn cepatan dien totnya”. Dianya berdiri dan menempatkan penisnya dibibir memekku dan dienjotkannya pada dalam dengan keras sebagai nancep seluruh menggunakan sekali enjotan.
ia mulai mengenjot memekku dengan penisnya, usang-lama semakin cepat. aku menggelinjang pulang -geliatkan bokongku menyeimbangi enjotan penisnya dimemekku. Bila dianya mengejotkan penisnya masuk aku menggerakkan bokongku kebelakang menjadi menyongsong penisnya agar nancep sedalam-dalamnya di memekku. Payudaraku bergetar-guncang saat dianya mengenjot memekku. Dianya meremes-remes payudaraku dan meilin-milin pentilnya sekalian terus mengenjotkan penisnya masuk keluar.
“Terus mas, nikmat sekali dech”, erangku kembali.
Enjotan jalan terus, sedangkan itu aku menukar pergerakan bokongku dengan putar sebagai dampaknya mirip meremes penisnya. dengan pergerakan putar, i tilku tergores penisnya setiap dianya mengenjotkan penisnya masuk. Renyutan memekku semakin berasa keras, diapun melenguh,
“Rin, nikmat sekali empotan memek kamu”. di akhirnya balik aku kalah, saya nyampe balik menggunakan lenguhan panjang,
“Aah enaknya, Ririn nyampeee”. Otot perutku melafalkanng dan aku ambruk ke dipan karena lemesnya.
aku ditelentangkan di dipan serta selekasnya mas Tino naiki badanku yg sudah tergeletak sebab lemesnya. Pahaku dikangkangkannya dan selekasnya dianya menanamkan lagi penisnya pada memekku. Penisnya secara gampang melaju di dalam sebagai nancep semua sebab memekku masih tetap licin karena cairan yg bersebaran ketika aku nyampe. Dianya mulai mengenjotkan kembali penisnya masuk keluar. Hebat sekali staminanya, kayanya tidak ada matinya ni orang. aku cuma bisa tergeletak rasakan tersisa kepuasan dan rangsangan baru dari enjotan penisnya. Dianya terus mengejotkan penisnya secara cepat dan keras. Dianya menciumi lagi bibirku, leherku dan menggunakan cukup membungkukkan tubuh dianya mengemut pentilku.
sementara itu enjotan penisnya masih tetap jalan secara cepat serta keras. aku cukup sulit beranjak sebab dianya cukup menindih tubuhku, keringatku telah manunggal kocok menggunakan keringatnya. tidak memahami sudah berapakah usang dianya mengen toti ku sejak pertama barusan. Dianya menyelusupkan ke-2 tangannya kepunggungku dan menciumku kembali. Penisnya terus dienjotkan masuk keluar.
Perutku melafalkanng balik , aku bingung kok aku cepat sekali ingin nyampe kembali dien tot beliau. saya mulai menggelinjangkan bokongku, kuputar-putar menyeimbangi enjotan penisnya. Memekku semakin mengedut mencekram penisnya, bokongku kadangkala terangkut menyongsong enjotannya yg keras, hingga pada akhirnya,
“terus mas, yang cepat, Ririn sudah ingin nyampe pulang”, teriakku.
dia dengan gencarnya mengenjotkan penisnya masuk keluar dan ,
“Aah Ririn nyampe balik ”, saya berteriak kenikmatan.
Bersamaan menggunakan itu berasa sekali semprotan pejunya yg bertenaga di memekku. Diapun ngecret serta ambruk pada atas tubuhku. Kami sama terkulai lemas, terlebih aku karena saya telah nyampe 3x ketika sebelum dianya di akhirnya ngecret dimemekku.
” Mas bertenaga sekali dech ngen totnya, mana lama nantinya. Nikmat sekali ngen tot ama mas. Kapan mas ngen totin Ririn kembali”, kataku. Dianya tersenyum dengar pujianku.
“jikalau ada kesempatan ya saya sich ingin saja ngen totin kamu. Memek kalian yg ternikmat berasal seluruh cewek yang sebelumnya sempat aku en tot”, jawabannya beri kebanggaan.
Kita berpindah kedalem kamar. saya tergeletak telanjang karena nikmat serta sementara waktu lagi tertidur. Paginya aku tersadarkan karena mas Tino merengkuhku. Kayanya makan pagi pagi akan merasakan penisnya pulang masuk keluar memekku.
“Rin, aku ingin merasakan empotan memek kalian pulang ya, bisa kan”, ucapnya.
beliau lantas tiduran terlentang di kawasan tidur, lantas saya mulai jongkok di atasnya dan menciumi nya, tangannya menyeka-usap punggungku. Bibirnya kukulum,
“Hmmmhh… hmmhhh…” dianya mendesah-desah.
sesudah senang melumat bibir dan lidahnya, aku mulai mengarah ke bawah, menciumi dagunya, lantas lehernya. Kuciumi dadanya.
“Hmmmhhh… aduh Rin sedap..” rintihnya.
ia terus mendesah ad interim saya mulai menciumi perutnya, lantas pusarnya, kadang-kadang dianya berteriak kecil kegelian. pada akhirnya , penisnya yang sudah ngaceng berat kupegang serta kukocok-aduk,
“Ahhhhh… Hhhh….Hmmhmh… Ohhh …” dianya hanya bisa mendesah doang.
Penisnya langsung kukenyot-kenyot, sedangkan dianya meemas-remas rambutku sebab sangat nikmatnya,
“Ehmm… Ehmm…” Mungkin kurang lebih 5 menitan saya ngemut penisnya, selanjutnya saya katakan,
“waktu ini gantian mas yach?” Dianya hanya tersenyum, lantas bangun dan saya sekarang yg mengganti berbaring.
beliau mulai nyiumin bibirku, selanjutnya leherku ad interim tangannya meraba-raba payudaraku serta diremasnya.
“Hmhmhhm… Hmhmhmh…” mengubah aku yg mendesah kenikmatan.
Apalagi waktu dianya menjilat-jilati pentilku yang tebal serta rona coklat tua. selesainya senang melumat pentilku berganti-gantian, dianya mulai menjilat-jilati perutku. Dianya pribadi menciumi memekku dengan penuh napsu, automatis pahaku mengangkang supaya dianya bisa gampang menjilat-jilati memek serta itilku. Simak pula: Ganasnya ereksi TKW Hongkong
“Ahh.. Ahhhh…” aku mengeluh serta mendesah keras kenikmatan.
Kadang-kadang kudengar “slurrp… slurrp…” dianya mengisap memekku yg telah mulai basah tersebut.
“Ahhhh… Sedap …”, desahan ku terus keras saja sebab menganggap nikmat, seolah tidak perduli Jika kedengar orang pada luar.
Napsuku sudah hingga ubun-ubun, dianya kutarik supaya selekasnya menanamkan penis besarnya di memekku yang sudah gatel sekali cita rasanya, ingin digaruk gunakan penis. Perlahan-lahan dianya tuang penisnya ke saat memekku. dengan 1 pacuan keras dianya menanamkan seluruh penisnya ketika memekku.
“Uh… uhhh….aahh…nikmat sekali” desahku ketika dianya mulai asyik menggesek-gesekkan penisnya saat memekku.
saya menggoyang pinggulku selaras dengan masuk munculnya penisnya di memekku. Dianya percepat pergerakannya. tak usang dienjot aku telah merasa ingin nyampe,
“Ah…Ririn sejenisnya mau… ahhh…” dianya justru mempergencar enjotan penisnya dimemekku,
“bersama nyampenya ya Rin, saya dah ingin ngecret”, ucapnya terengah.
Enjotan penisnya semakin cepat saja, hingga pada akhirnya,
“Ririn nyampe aah”, tubuhku melafalkanng sebab enaknya, berasa memekku berdnyut-denyut meremas penisnya menjadi diapun menyikatkan penisnya dengan keras,
“Rin, aku ngecret aah”, berasa semprotan pejunya yg deres dimemekku.
Koleksi Narasi Dewasa Seks ABG Perawan, Narasi Dewasa Seks SMA, Narasi Dewasa Seks Gangbang, Narasi Dewasa Seks SPG, Narasi Dewasa Seks ABG Bispak, Narasi Dewasa Seks Mode, Narasi Dewasa Seks Suster, Narasi Dewasa Seks Janda Binal, Narasi Dewasa Seks Mahasiswi Bispak.
Baca cerita lainnya di Casino69
Leave a Reply