Aksi Nakal Seorang Anak Pejabat

SOR77

Suatu hari, aku online pada keliru satu channel chatting dengan seorang mahasiswi. Sebut saja namanya Ica (19 tahun). dia adalah anak seseorang pejabat pada Jawa Timur serta sedang menjalani kuliah pada salah satu universitas favorite di kota M. ta’aruf ini berawal asal seringnya aku online barsama Ica.

Singkat cerita, suatu hari aku terdapat tugas dinas ke kota M dan iseng-iseng saya hubungi dia melalui angka HP yang telah dia berikan sebelumnya. serta menggunakan senang hati dia mau ketemuan, dari dengan syarat dia bawa teman. Walhasil, saya ketemu dia di salah satu cafe pada daerah kampus yang berada di pinggir kota.

“Hey.. engkau Ica” sapaku.
“Hey, Dandy ya.. ” sembari menjawab Ica mengulurkan tangannya.
“Kenalin ini temanku Dony,” sambil mengenalkan temanku.
“Oh ya, kenalin pula ini temanku Rida,” istilah Ica mengenalkan temannya.

Sepintas terlihat, Ica ialah sosok seorang gadis contoh. sebab bentuk tubuhnya sangat semampai dengan ciri 167/45. sebagai akibatnya tonjolan pada dada maupun di pantatnya tidak begitu nampak sebagaimana gadis-gadis yang aku kenal. Lamunanku buyar waktu Ica memperlihatkan hidangan yg mau dipesan.

“Dy, kamu mau makan apa?” bertanya-tanya Ica.
“Mmm, anu.. Terserah deh” jawabku gugup.
“Kenapa say.. Kok nervous gitu?” penasarannya manja.

Wah dadaku berdetak keras ketika beliau panggil aku menggunakan istilah “say.. ” namun aku cepat menguasai keadaan serta bersikap seperti nggak terdapat rasa gr menggunakan panggilan yg aku kira sangat romantis banget.

“tidak kok, tidak apa-apa, aku ngikut aja,” jawabku datar.

dari pertama kita ketemu pada chatting, aku terbuka saja dengan status saya yang telah married. dan ternyata diluar dugaanku, Ica mampu mendapatkan hal itu sebab memang dia menyukai cowok yang lebih dewasa.

2 jam lamanya kami berempat, ngobrol apa aja yang mampu dibicarakan. Baik wacana kuliahnya, masalahnya sampai akhirnya saat membagikan pukul 21 kurang 1/4. Akhirnya saya menawarkan diri buat mengantar balik ke kost-kostan.

“Ica, telah malem nih, ayo saya anter kembali” ajakku.
“Oke dah Mas Dandy,” jawab Ica singkat sambil bangkit berasal duduknya.

SOR77

sesudah saya bayar di kasir, aku bergegas menuju mobil starletku yg butut kedinginan diluar cafe.

“dan , minggu depan saya mau ke Surabaya,” istilah Ica.
“Oya, dalam rangka apa?” bertanya-tanyaku.
“Mau ketemu engkau , kamu ada ketika kan?” jawabnya tersenyum.
Deg! jantungku terasa berhenti waktu Ica bilang mirip itu, aku pribadi berusaha menguasai situasi.
“Ooo.. pasti bisalah, berasal engkau kabarin sehari sebelum datang,” pintaku.
“Oke deh, ntar saya hubungi engkau Mas” istilah Ica.
“Terus, kamu mau dateng sama Rida atau sendirian?” bertanya-tanyaku.
“Sendirilah Mas, masa iya sama temanku.. Kan nggak romantis?” kentara Ica.
Tanpa terasa sampailah pada depan kawasan kost Ica.
“Selamat malam,” kataku.
“Terima kasih ya Mas, hingga ketemu minggu depan,” Ica mengingatkan.

“Ok” jawabku singkat, serta sesudah itu aku pribadi tancap gas kembali menuju ke Surabaya menggunakan perasaan yg masih 3da4ca72332083a3a0a401d48b49941e menggunakan ucapan Ica yang sedikit romantis. namun sebandel apapun saya, aku permanen memegang prinsip aku perihal virginitas seorang cewek. buat saya Bila seseorang gadis itu masih virgin, aku tidak akan pernah mau Making Love sebab sudah menjadi prinsip saya buat tak menghambat masa depan seseorang.

6 hari telah berselang sesudah pertemuan pertama menggunakan Ica serta sesuai janji beliau, Kamis siang Ica menelphone HP-ku. Ringtone menggunakan lagu problem cellulerku berbunyi serta saat aku liat layarnya ternyata 081252xx (angka Ica).

“Mas Dandy besok saya berangkat sepulang kuliah, mampu jemput nggak?” bertanya-tanya Ica.
“Oke mampu, jam berapa?” balas aku berpenasaran.
“Mmungkin dari Surabaya jam 18.00? jawab Ica.
“Lho emang engkau mau langsung balik ?” selidik saya.
“Tidaklah Mas, saya kan ingin ditemanin Mas Dandy semalaman” jelasnya.

Alamak si Ica ini, bikin aku berpikir yg nggak-nggak.
“Oo gitu, oke sapa takut” tantang ku.
“Oke deh Mas, sampai besok” seiring istilah itu HPnya eksklusif dimatikan.

sehabis telphone off, saya eksklusif hubungi salah satu hotel pada Surabaya yg sebagai kawasan favorite aku serta kebeetulan saya galat satu members pada hotel tadi. sebagai akibatnya setiap ketika aku bisa booking room dengan posisi open.

Hari jum’at jam 18.00 tepat saya sudah nongkrong pada jok mobilku. Diparkiran terminal Bungur Asih dan selang lima mnt cellulerku berbunyi, “Mas kamu dimana?” suara Ica.

“aku sudah di parkiran terminal nih,” jelasku.
“Oke deh saya ke situ” jawab Ica.

dengan perasaan deg-degan saya menunggu Ica nongol asal pintu keluar terminal, dan dari jauh saya lihat tubuh semampai yang relatif kurusan berlenggak-lenggok seperti pada catwalk. Setan bertanduk, meniup pikiranku sepanjang Ica menuju mobilku.

“Hey Mas Dandy, gimana khabarnya?” penasaran Ica.
“Baik Ica” jawabku singkat.
“sudah lama ya Mas Dandy tunggunya,” ia membuka dialog.
“Belum kok Ica” jawabku singkat.

Tanpa panjang lebar, saya pribadi menuju hotel yg sehari sebelumnya aku sudah booking. dan parfum dengan aroma melati sangat megganggu ereksi kelaki-lakianku. Setan bertanduk semakin aktif mengetuk pikiran kotorku buat langsung bercinta dengannya.

Sesampai di hotel saya eksklusif minta kunci dan menuju kamar lantai dua nomor 222.

“Lho Mas kenapa kok booking yg 2 bed?” penasaran Ica.
“Lho memangnya kenapa?” aku berlagak bengong.
“Ica pengennya yang satu bed, supaya bisa berduaan,” jawab Ica polos.

Walaupun setan sudah di meringis diatas kepalaku serta bilang, yes! namun aku berusaha cool pada depan Ica dan sedikit mengatakan bijak bagaikan orang tua.

Itil V3
“Ica, kita tidak buat macam-macamkan pada kamar ini?” balasku berbertanya-tanya.
“Ya telah deh Mas, aku mau mandi dulu ya” jawab Ica kesal.

15 mnt lamanya Ica mandi, akhirnya pintu kamar mandi terbuka dan begitu kagetnya aku , saat Ica hanya mengenakan daster yang tipis tanpa menggunakan BH serta CD, sehingga nampak kentara sekali puting yg mungil menonjol pada kembali daster tipisnya. Tanpa melihat gelagat Ica yg semakin menghasilkan detak jantungku semakin cepat, aku langsung ambil handuk dan mandi.

Malam semakin larut serta hampir 3 jam aku di pada kamar berdua menggunakan Ica, detak jantungku semakin kencang tatkala Ica sesekali sengaja menyentuhkan tangannya di pundakku. adik kecilku berontak dengan keras ingin keluar dari celanaku.

“Mas, malam ini engkau anggun banget sih,” istilah Ica memuji.
“Ah engkau bisa aja” jawabku relatif gugup.

sebab perbertanya-tanyaan itu disampaikan hanya dengan jeda 20 centi berasal mukaku sebagai akibatnya bau harum pada wajahnya begitu menggelitik syaraf kelaki-lakianku.

“Mmm bagaimana.. ” belum selesai aku bertanya-tanyakan sesuatu datang-tiba tubuh mungil Ica telah berada dipangkuanku. sehingga memudahkan dia buat mencium bibirku. Sedangkan posisiku sendiri sangat tidak menguntungkan buat membalas ciuman Ica, sebab posisi tanganku menopang tubuhku.

“Mmm.. Mas.. aku senang engkau ,” istilah Ica sembari melanjutkan ciuman mautnya.

aku tidak mampu menjawab sepatah kata apapun sebab memang serang bibir tipis Ica menggelontor bibirku bertubi-tubi. Perlahan akan tetapi pasti, aku mulai merubah posisiku buat terlentang pada ranjang sehingga tubuh mungil Ica menggunakan mudah naik diatas tubuhku.

saya nikmati perutku mulai basah menggunakan cairan yg mulai menetes dari vagina Ica. karena dari tersebut beliau sudah tidak menggunakan celana pada sehingga waktu duduk diperutku, aku merasakan betapa halus bulu-bulu di selangkangan gadis ini. Tanganku mulai membelai punggung serta tengkuk Ica, sebagai akibatnya hal itu membuat ereksi Ica mulai terkoyak.

asal mulutku Ica mulai merambat kebawah, menjilati puntingku hingga membuat darah aku berdesir menggunakan kencang.

“Ica.. Geli sayang.. ” aku merintih.

Ica tampaknya semakin bernafsu mendengar rintihan saya, dan semakin berani saja gadis ini memainkan lidahnya disekitar perutku. Tubuhnya semakin kebawah serta sampailah paras nya di atas selangkanganku, menggunakan satu gerakan saja, celana adidas yg aku kenakan pribadi tertanggal.

“Mas.. aku suka penis kamu.. Gila besar sekali” puji Ica dan sesudah itu langsung saja mulutnya yang tipis mulai mendarat di btg kemaluanku.

“Oohh.. ” saya merintih serta mnggelinjang waktu mulut Ica mulai melahap penisku yang telah mulai mengencang. sesekali tangan yg lentik mengocok batang kemaluanku.

“Aaow.. Sakit sayang” jeritku ketika giginya tentang ketua penisku.

aku hanya menikmati jilatan, hisapan dan kuluman bibir Ica yang tipis sambil aku menengok kebawah melihat Ica yg lagi asyik mengoral penisku. Duh alamak, ini gadis kok jago banget oral sex nya. Awas ya saya balas nanti kalo gadis itu telah puas menghisap penisku. Disaat aku membayangkan apa saja yang bakal aku lakukan dengan gadis mungil ini, tiba-datang Ica bangkit asal selangkanganku serta berdiri.

“Mas. Ica sudah nggak tahan.. aku masukin ya?” bertanya-tanya Ica sambil melepas penisku dari mulutnya.
“Ica, Mas tidak mau, Bila kamu masih virgin,” aku berusaha jelaskan dilema prinsipku ihwal keperawanan seseorang.
“Mas, Ica ingin banget.. Ica telah pernah lakukan kok sama pacarku” kentara Ica tak mau kalah.
“kamu serius..?’” penasaranku resah.

“Percaya sama Ica Mas, aku telah tidak virgin kok,” sambil berkata seperti itu, Ica langsung berdiri diatas tubuhku. Tangannya yang lentik memegang penisku yang berdiri kencang buat diarahkan ke lubang vaginanya

Bless.., bunyi penisku mengoyak vagina Ica.

“Ughh, Mas..” kepala penisku pribadi membuka lubang sempit pada selangkangan Ica.
“Gila, enak sekali punya Mas.. aakkh” Ica menggerinjang sembari mulai berusaha memasukkan seluruh batang kemaluanku.

aku mencicipi lubang surgawi milik Ica sangat sempit sekali, sebagai akibatnya aku mencicipi sesuatu yang menjepit btg kemaluanku.

“Mas.. mentok nih, gila banget.. padahal belum masuk semua..” rintih Ica.
“Gila Mas punya kamu panjang.. Eenaak Mas” rintih Ica.

Beberapa kali Ica menggerakkan tubuhnya naik turun, datang-tiba Ica mulai meningkatkan kecepatan pergerakkannya diatas tubuhku yang naik turun.

“Mass.. Icaa.. Mau.. Daapett.. Maass..” rintih Ica.

sebab memang penisku tidak bisa masuk seluruhnya (hanya menyisakan 2 centimeter saja), sembari berkiprah naik turun tangan Ica berusaha menahan tubuhnya beliau tas dadaku.

“Mas.. Aaampunn.. Akuu nggak tahan lagi..” rintih Ica.
“Mas.. Dandy.. Ica kee.. luuaarr..” bersamaan menggunakan rintihan panjang Ica sesuatu aku rasakan menyiram batang kemaluanku.

Sssurr.., cairan yg terasa poly membasahi selangkan aku .

Tubuh Ica langsung terkulai lemas menggunakan permainan tadi sehingga dia terlentang sembari menutup mata, mencicipi residu-sisa kenikmatan yg telah diraihnya. Tanpa memberi nafas sedikitpun, aku mulai membungkuk di atas dada gadis yang masih muda ini. dengan sentuhan yang penuh perasaan, lidahku mulai memainkan puntingnya yang masih mengencang akbar. saya berusaha membangkitkan gairah Ica yang sudah mulai terkulai lemas.

“Mas.. kamu hebat.. Ughh,” pujian Ica tidak hingga selesai karena gigiku yang nakal mulai menggigit punting Ica menggunakan mesra. aku membiarkan kedua tangannya menggapai kepalaku yang sedang asyik menikmati puntingnya yang kencang. Maklum, Ica tergolong cewek yg tidak memiliki payudara sehingga puntingnya lebih secara umum dikuasai.

Semakin usang, mulutku yang liar mulai membalas perlakukan Ica saat mencumbui saya sebelumnya. sesekali tubuhnya yang kurus menggelinjang hebat saat aku mainkan pusar perutnya menggunakan lidahku, hal ini membuat kedua pahanya terbuka lebar. Kesempatan itu tidak aku sia-siakan, wajahku eksklusif menangkap bongkahan daging dengan rambut yg begitu halus. dengan satu kali gerakan, kedua tanganku telah bisa mengunci kedua pahanya diatas pundakku.

“Mmas.. Gelii.. Ampun.. Ooohh,” Ica hanya bisa merintih ketika klitorisnya aku mainkan dengan lidahku. sekali waktu aku mencium bau wangi bekas cairan Ica yg telah keluar waktu permainan pertama. serta hal itu menambah birahiku untuk melumat habis seluruh cairan yang mulai meleleh pulang dari lubang kewanitaanya. sekali waktu pinggul Ica yg mungil ikut terangkat keatas, mengikuti hisapan mulutku di selangkangannya. Beberapa waktu lalu..

“Mas.. Ammpun.. saya mau keluar laagi.. Mmass” ke 2 tangan Ica membenamkan wajahku pada-pada diantara kedua pahanya. Bersamaan menggunakan itu pula cairan putih meleleh menggunakan deras asal ujung lubang kewanitaanya. dengan sedikit liar, saya minum semua cairan yg keluar dan saya jilatin sampai higienis kembali tanpa terdapat cairan sedikitpun.

“Capek sayang.. ” bertanya-tanyaku.
“kamu benar-benar gila Mas.. Hebat banget kamu,” puji Ica.

Belum terselesaikan dia memeujiku, saya eksklusif mengangkat tubuhnya yang langsing dan sedikit kurus. Sekali angkat tubuhnya langsung berhadapan dengan tubuhku, menggunakan cekatan penisku aku tancapkan ke lubang vagina Ica,

“Mmas.. Aduh.. Kamuu sahih-benar nakal..,” kata Ica manja.

kedua tangan Ica menggelayut dileherku sedangkan ke 2 kakinya mengunci pinggulku, sebagai akibatnya hal ini memudahkan penisku menerobos masuk pada lubang vaginanya.

“Slep.. Sleep.. Sleeppp.. ” terdengar penisku berkiprah keluar masuk lubang Ica. kedua tanganku menahan bongkahan pantat Ica yg tidak begitu akbar, buat memudahkan konvoi keluar masuk penisku. sebab tubuh Ica yg ringan memudahkan saya buat bekerjasama sambil menggendong Ica.

Posisi ini aku pertahankan sampai, Ica orgasme yg ketiga kalinya.

“Mass.. saya.. Keluar lagi.. ” sambil mengatakan demikian Ica berusaha mendekap tubuhku erat-erat sedangkan tubuhnya tidak bisa mendekat tubuhku karena memang terganjal penisku yang panjang.

Disaat tubuh Ica turun berasal gendonganku, saya sedikit mendorong tubuhnya buat menghadap ke dinding. sembari aku bisikan istilah yg mesra di telinganya

“Akan kuberikan seluruh kenikmatan malam ini” rayuku.
“Mass..” desah Ica.

Kaki Ica aku buka lebar, sebagai akibatnya memudahkan saya buat penetrasi melalui belakang.

Bless.., batang kemaluanku pulang menghunjam lubang Ica yang masih terengah-engah. kedua tanganku memegang pinggul Ica berasal balakang, sebagai akibatnya memudahkan aku buat dinamis mundur. kedua tangan Ica menunda tubuhnya di dinding kamar.

“Mas.. Eennakk sekali.. ” rintih Ica.
“engkau memang.. Jagonya Mas.. Uuuhh,” berkali-kali Ica merintah namun hal itu tidak menghentikan permainan aku yg semakin gila saja.

setelah puas dengan posisi mirip itu, menggunakan memeringkan tubuh Ica yang masih berdiri, aku angkat kakinya satu sebagai akibatnya aku bisa memasukkan penisku dengan leluasa.

Crek.. Crek.. Crekk.., bunyi penisku yang sudah mulai dibasahi oleh cairan Ica yg begitu poly meleleh, hingga menetes pada pahaku.

“Mas.. engkau .. pandai sekali membuatku melayang.. Aaahh.. Uuuhh”
“Sayaang.. saya.. Nggaa.. Tahann..” untuk yg kesekian kalinya lubang kewanitaan Ica mengucurkan cairan putih pekat dibatang kemaluanku.

sehabis saya puas, akhirnya saya membopong tubuh Ica serta meletakkan di pinggir ranjang. Kali ini saya melakuakn doggie style, saya semakin bergairah buat bermain menggunakan beberapa variasi pada bersetubuh.

“Hekk..” muka Ica dimasukan pada-pada diatas bantal saat penisku menghujam kesekian kalinya.
“Oohh.. Ica.. Punya engkau asyik banget..” puji aku .

sembari menggerakkan maju mundur tubuhku dibelakang tubuh Ica, saya melihat kentara kucuran keringat berasal tubuh kami berdua. hingga akhirnya Ica menjerit panjang dibarengi ke 2 tanganya meremas sprey hotel dengan kencang.

“Mass.. Aaammppunn..” gigi Ica menggigit bantal dengan kencang.
“aku juga mau keluar sayang.. Ica..?” saya mendesah kenikmatan
“Ooo Ica.. Mau dikeluarin dimana.. aakhh,” aku berkiprah semakin cepat memasukkan penisku.
“di dalam aja sayang.. ” pinta Ica.
“Jangan aku nggak mau.. Cepet sayang aku telah mau keluar nih..” desahku.
“Icaa.. Aaakhh” saya segera melepas penisku dari lubang vagina Ica serta dengan seketika membalikkan badannya sampai mulutnya pas didepan penisku.

Bagaikan di film-film BF yang pernah saya lihat, Ica langssung melumat habis penisku.

Crutt.. Crut.. Crut.., entah berapa kali semburan spermaku pada ekspresi Ica, aku hanya mencicipi kenikmatan yang luar biasa.

Semburan demi semburan, Ica mirip tidak mempedulikan lagi. Gadis itu tetap mengocok, mengulum dan menghisap dalam-dalam penisku. Terlihat kentara spermamu menetes kelaur dicelah bibirnya yang kecil dan belum sampai jatuh, lidahnya berusaha menjilat balik .

“Mmm.. saya suka sekali sperma kamu Mas..” istilah Ica sembari menelan seluruh spermaku yang telah keluar.
sembari menjilati sisa -sisa sperma yang masih menempel di batang kemaluanku,

“Ma kasih Mas.. kamu memberikan apa yang selama ini aku impikan” istilah Ica.
“Selama ini pacarku tidak pernah memberikan ini semua, asal beliau sudah keluar ya telah tanpa harus mikirin aku ” jelas Ica.

Malam itu kami tidur berpelukkan hingga pagi dengan keadaan telanjang bulat, saya telah tidak ingat lagi berapa kali memberikan kepuasan terhadap Ica. akan tetapi yang menghasilkan diriku bangga adalah, aku bisa menyampaikan kepuasan kepada pasanganku. sebab untuk saya sex bukan milik laki-laki seseorang namun milik kedua pasangan yang melakukkannya.

Paginya Ica membangunkan saya tepat pukul 06.00

“Mas.. anter aku ke terminal ya, saya wajib balik nih,” pinta Ica.
“Oke, yuk kita segera bersiap-siap” ajakku.
“Mas, kamu janji ya berikan saya mirip ini setiap saya mau,” kata Ica.
“Iya sayang, selama kamu mau.. aku akan berikan” jawabku penuh harap.

sambil mengatakan demikian kita berdua menuju kamar mandi buat mandi beserta. serta pada kamar mandi, buat sekali lagi kita melakukan hubungan sex yg sangat fantastis pada bawah guyuran shower. dan entah berapa kali Ica mereguk kenikmatan ketika itu. yg sempurna hari itu begitu hebat permainan yg aku lakukan denagn Ica.

setelah siap, aku check out dan meluncur kearah terminal Bungurasih.

“kamu hati-hati Ica” sambil saya kecup keningnya.
“Terima kasih Mas buat permainan semalam dan tersebut pagi” kata Ica berterima kasih.
“engkau memang luar biasa Mas” puji Ica.

Akhirnya tubuh Ica yg semampai bergegas meninggalkan mobilku buat menuju ke antrean bus menuju kota K. Lambaian tangannya berkali-kjali melambai seiring menggunakan tubuhnya yg hilang ditelan keramaian terminal.

Hari ini menyisakan cerita yang maha dahsyat karena permainan sex saya yang mampu diterima sang pasangan aku . selesainya hari itu, kita berdua tak jarang saling calling, saling perhatian, saling share dan tak jarang juga janjian buat sekedar melepas kangen serta diakhiri dengan permainan sex.

Ica, galat satu teman chating aku yg kini entah kemana perginya. Semoga kamu bisa mengenang masa-masa indah kita ketika berdua. dan aku masih berharap engkau kembali tiba di hari-hariku buat mereguk kenikmatan beserta.

Baca carita lainnya di SOR77

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*