aku , seorang contoh Junior, diperkenalkan oleh temanku pada seseorang fotografer ternama agar aku bisa diorbitkan menjadi model terkenal. Temanku ngasi tau bahwa om Evan, demikian dia biasanya dipanggil, doyan daun muda. Bagiku gak dilema, berasal benar2 beliau bisa mendongkrak ratingku sehingga menjadi ternama.
Om Evan membentuk janjian untuk sesi pemotretan pada vilanya di daerah zenit. Pagi2 sekali, di hari yang sudah dipengaruhi, om Evan menjemputku. bersama dia ikut pula asistennya, Joko, seseorang anak muda yang relatif tampan, kira2 seumuran denganku. Tugas Joko artinya membantu om Evan di sesi pemotretan.
Mempersiapkan alat-alat, pencahayaan, sampe pakaian yg akan dikenakan model. Om Evan sangat profesional mengatur pemotretan, mula2 dengan pakaian santai yg seksi, yg menonjolkan lekuk liku tubuhku yg memang bahenol. Pemotretan dilakukan pada luar.
Bajunya menggunakan potongan dada yg rendah, sehingga toketku yg besar montok seakan2 mau meloncat keluar. Joko terlihat menelan air liurnya melihat toketku yg montok. sempurna beliau ngaceng keras, sebab kulihat di selangkangan jins nya menggembung. saya hanya membayangkan berapa besar kontolnya, itu membentuk aku jadi blingsatan sendiri.
setelah itu, om Evan mengajakku melihat yang akan terjadi pemotretan di laptopnya, beliau memberiku arahan bagaimana berpose seindah mungkin. lalu sesi ke 2, dia minta saya mengenakan lingeri yg jua seksi, minim serta tipis, sebagai akibatnya saya seakan2 telanjang saja mengenakannya. Pentil serta jembutku yg lebat membayang pada kain lingerie yg tipis.
Jokopun kayanya gak mampu konsentrasi melihat tubuhku. aku konfiden kon tolnya sudah ngaceng sekeras2nya. Om Evan mengatur gayaku serta merogoh poseku menggunakan macam2 gaya tadi. Tengkurap, telentang, ngangkang serta macem2 pose yg seksi2. pulang om Joko memberiku arahan setelah membahas hasil pemotretannya.
kini sekitar jam 12 siang, om Evan minta Joko buat membeli makan siang. ad interim itu aku minta ijin buat istirahat dikolam renang aja. Om Evan memberiku bikini yang so absolut seksi dan minim buat dikenakan.
Tanpa malu2 segera aku mengenakan bikini itu. sahih saja, bikininya minim sebagai akibatnya hanya sedikit bagian tubuhku yg tertutupinya. aku berbaring pada dipan dibawah payung. karena lelah dampak sesi pemotretan yg padat serta angin sepoi2, aku tertidur.
Ditengah tidurku aku mencicipi terdapat sesuatu yang meraba-raba tubuhku, tangan itu mengelus pahaku lalu merambat ke dadaku. waktu tangan itu menyentuh selangkanganku datang-datang mataku terbuka, saya melihat om Evan sedang menggerayangi tubuhku.
“Nes, engkau seksi sekali, om jadi napsu deh ngeliatnya. Om jadi pengen ngentotin Ines, boleh gak Nes. Nanti om bantu kamu untuk jadi model profesional”, ucapnya. karena sudah diberi memahami temanku, saya tidak terlalu kaget mendengar permintaannya yg to the point.
“Ines sih mau aja om, akan tetapi nanti Joko kalo dateng
gimana”, tanyaku.
Om Evan segera meremas2 toketku begitu mendengar bahwa saya gak keberatan dientot.
“kamu kan udah seringkali dientot kan Nes, nanti kalo Joko mau kita main ber tiga aja, asik kan kamunya”, pungkasnya sambil tersenyum.
aku membisu saja, om Evan berbaring di dipan disebelahku. Segera aku dipeluknya, langsung beliau menciumku dengan ganas. Tangannya permanen aktif meremas2 toketku, malah lalu mulai mengurai tali bra bikiniku yg terdapat ditengkuk serta dipunggung sehingga toketku pun bebas berasal penutup. dia semakin bernapsu meremas toketku.
“Nes, toket kamu akbar dan kenceng, kamu udah napsu ya Nes. Mana pentilnya gede keras begini, absolut sering diisep ya Nes”.
dia duduk di pinggir dipan dan mulai menyedot toketku, sementara saya meraih kontolnya serta kukocok sampai kurasakan kontol itu makin mengeras. saya mendesis nikmat waktu tangannya membelai selangkanganku serta menggosok-gosok nonokku dari luar.
“Eenghh.. terus om.. oohh!” desahku sembari meremasi rambut om Evan yang sedang mengisap toketku.
Kepalanya kemudian pelan-pelan merambat ke bawah dan berhenti di puserku. saya mendesah makin tidak karuan saat lidahnya bermain-main di sana ditambah lagi menggunakan jarinya yang berkiprah keluar masuk nonokku dari samping cd bikini ku.
saya hingga meremas-remas toket serta menggigit jariku sendiri karena tidak bertenaga menahan cita rasanya yang geli-geli enak itu sampai akhirnya tubuhku mengejang serta nonokku mengeluarkan cairan hangat.
dengan merem melek aku menjambak rambut om Evan. Segera tangannya pun mengurai pengikat cd bikiniku sehingga aku sudah telanjang bulat terbaring dihadapannya, siap buat digarap sepuasnya.
dia segera menyeruput nonokku hingga kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah om Evan melepaskan kepalanya asal situ, nampak mulutnya basah sang cairan cintaku.
“Jembut kamu lebat ya Nes, sempurna napsu kamu besar . kamu gak puas kan kalo cuma dientot satu ronde”, katanya.
Belum beres aku mengatur nafasku yang memburu, mulutku sudah dilumatnya dengan ganas. Kurasakan aroma cairan cintaku sendiri di mulutnya yg belepotan cairan itu. aku agak kewalahan dengan lidahnya yg bermain pada rongga mulutku. selesainya beberapa mnt baru saya bisa beradapatasi, kubalas permainan lidahnya hingga lidah kami saling membelit serta mengisap.
cukup lama pula kami berpagutan, dia juga menjilati wajahku hingga wajahku basah oleh liurnya.
“Ines ga tahan lagi om, Ines emut kontol om ya” kataku. Om Evan eksklusif bangkit serta berdiri di sampingku, melepaskan seluruh yg nempel dibadannya dan menyodorkan kontolnya.
kontolnya sudah keras sekali, akbar serta panjang. Tipe kontol yang sebagai kegemaranku. Masih pada posisi berbaring di dipan, kugenggam kontolnya, kukocok dan kujilati sejenak sebelum kumasukkan ke ekspresi.
Mulutku terisi penuh sang kontolnya, itu pun tak menampung seluruhnya paling cuma masuk 3/4nya saja. aku memainkan lidahku mengitari kepala kontolnya, terkadang jua aku menjilati lubang kencingnya sebagai akibatnya om Evan bergetar dan mendesah-desah keenakan.
Itil V3
Satu tangannya memegangi kepalaku dan dimaju-mundurkannya pinggulnya sehingga saya gelagapan.
“Eemmpp..nngg..!” saya mendesah tertahan sebab nyaris kehabisan nafas, namun tidak dipedulikannya.
ketua kontol itu berkali-kali menyentuh dinding kerongkonganku. lalu kurasakan terdapat cairan memenuhi mulutku. aku berusaha menelan pejunya itu, tapi karena banyaknya pejunya meleleh di kurang lebih bibirku. Belum habis semburannya, dia menarik keluar kontolnya, sebagai akibatnya semburan berikut mendarat disekujur wajahku.
Kuseka wajahku menggunakan tanganku. residu-residu peju yg menempel di jariku kujilati hingga habis. ketika itu mendadak pintu pager terbuka dan Joko muncul asal sana, beliau melongo melihat kami berdua yang sedang bugil.
“Jok, mau ikutan gak”, tanya om Evan sembari tersenyum.
“Kita makan dulu ya”. Segera kita menyantap kuliner yang dibawa Joko
sampai habis.
sambil makan, kulihat jakunnya Joko turun naik melihat kepolosan tubuhku, meskipun relatif gugup matanya terus tertuju ke toketku. saya mengelus-elus kontolnya berasal luar celananya, membuatnya terangsang
Akhirnya Joko mulai berani memegang toketku, bahkan meremasnya. aku sendiri membantu melepas kancing bajunya dan meraba-raba dadanya.
“Nes, toketnya gede juga ya.. enaknya diapain ya”, pungkasnya sembari terus meremasi toketku.
dalam posisi memeluk itupun aku perlahan membuka pakaiannya. Nampaklah kontolnya cukup akbar, walaupun tidak sebesar kontol om Evan, tapi kelihatannya lebih panjang.
Kugenggam kontolnya, kurasakan kontolnya bergetar serta mengeras. Pelan-pelan tubuhku mulai menurun hingga berjongkok pada hadapannya, tanpa basa-basi lagi kumasukkan kontolnya ke verbal, kujilati dan kuemut-emut sampai Joko mengerang keenakan.
“lezat, Jok”, tanya om Evan yang memperhatikan Joko relatif grogi menikmati emutanku.
Om Evan kemudian mendekati kami dan meraih tanganku buat mengocok kontolnya. Secara bergantian lisan serta tanganku melayani ke 2 kontol yg sudah menegang itu. tidak puas hanya menikmati tanganku, sesaat lalu om Evan pindah ke belakangku, tubuhku dibuatnya bertumpu pada lutut serta kedua tanganku.
aku mulai mencicipi kontolnya menyeruak masuk ke dalam nonokku. seperti biasa, mulutku menganga mengeluarkan desahan meresapi inci demi inci kontolnya memasuki nonokku.
saya dientotnya dari belakang, sembari menyodok, kepalanya merayap ke balik ketiak hingga mulutnya hinggap pada toketku. saya menggelinjang tidak karuan saat pentil kananku digigitnya menggunakan gemas, kocokanku pada kontol Joko makin bersemangat.
Rupanya aku sudah membentuk Joko ketagihan, beliau jadi begitu bernafsu memaju-mundurkan pinggulnya seolah sedang ngentot. Kepalaku pun dipeganginya dengan erat sampai kesempatan untuk menghirup udara segar pun aku tak terdapat.
Akhirnya saya hanya mampu pasrah saja dientot berasal 2 arah oleh mereka, sodokan berasal keliru satunya menyebabkan kontol yg lain makin menghujam ke tubuhku. kontol Om Evan menyentuh bagian terdalam dari nonokku dan ketika kontol Joko menyentuh kerongkonganku, belum lagi mereka terkadang memainkan toket atau meremasi pantatku.
saya serasa terbang melayang-layang dibuatnya hingga akhirnya tubuhku mengejang dan mataku membelakak, mau menjerit akan tetapi teredam sang kontol Joko. Bersamaan menggunakan itu pula entotan Om Evan terasa makin kuat. Kami pun nyampe bersamaan, aku bisa merasakan pejunya yg menyembur deras pada dalamku, kemudian meleleh keluar lewat selangkanganku.
setelah nyampe, tubuhku berkeringat, mereka agaknya mengerti keadaanku serta menghentikan kegiatannya.
“Nes, aku pengen ngen totin nonok kamu jua”, istilah Joko.
aku cuma mengangguk, kemudian beliau bilang lagi, “tapi Ines istirahat aja dulu, kayanya masih cape deh”. aku turun ke kolam, dan duduk berselonjor pada daerah dangkal buat menyegarkan diriku.
Mereka berdua jua ikut turun ke kolam, om Evan duduk di sebelah kiriku serta Joko pada kananku. Kami mengobrol sambil memulihkan energi, selama itu tangan jahil mereka selalu saja meremas atau mengelus dada, paha, dan bagian sensitif lainnya.
“Nes, aku masukin kini aja ya, udah ga tahan daritadi belum rasain nonok kamu” istilah Joko merogoh posisi berlutut di depanku.
beliau kemudian membuka pahaku selesainya kuanggukan ketua,dia mengarahkan kontolnya yang panjang serta keras itu ke nonokku, akan tetapi dia tak pribadi menusuknya tapi menggesekannya di bibir nonokku sebagai akibatnya aku berkelejotan kegelian serta meremas kontol om Evan yang sedang menjilati leher di bawah telingaku.
“Aahh.. Jok, cepet masukin dong, udah kebelet nih!” desahku tidak tertahankan.
saya meringis saat dia mulai menekan masuk kontolnya. kini nonokku sudah terisi oleh kontolnya yang keras dan panjang itu, yang kemudian digerakkan keluar masuk nonokku.
“Wah.. seret banget nonok engkau Nes”, erangnya.
sesudah 15 mnt dia gen tot saya dalam posisi itu, beliau melepas kontolnya kemudian duduk berselonjor dan manaikkan tubuhku ke kontolnya. dengan refleks akupun menggenggam kontol itu sembari menurunkan tubuhku sampai kontolnya amblas ke pada nonokku. dia memegangi ke 2 bongkahan pantatku, secara bersamaan kami mulai menggoyangkan tubuh kami.
Desahan kami bercampur baur dengan bunyi kecipak air kolam, tubuhku tersentak-sentak tidak terkendali, kepalaku kugelengkan kesana-kemari, ke 2 toketku yang terguncang-guncang tidak luput berasal tangan dan lisan mereka. Joko memperhatikan kontolnya sedang keluar masuk di nonokku.
Goyangan kami terhenti sejenak ketika om Evan datang-datang mendorong punggungku sehingga pantatku semakin menungging serta toketku makin tertekan ke wajah Joko. om Evan membuka pantatku serta mengarahkan kontolnya ke sana.
“Aduuh.. pelan-pelan om, sakit ” rintihku ketika beliau
mendorong masuk kontolnya.
Bagian bawahku cita rasanya sesak sekali sebab dijejali dua kontol kontol besar . Kami pulang bergoyang, sakit yang tadi kurasakan perlahan-lahan berubah sebagai rasa nikmat. saya menjerit sejadi-jadinya waktu om Evan menyodok pantatku dengan kasar, kuomeli dia agar lebih lembut dikit. Bukannya mendengar, om Evan malah makin buas menggentotku.
Joko melumat bibirku dan memainkan lidahnya pada dalam mulutku supaya aku tidak terlalu ribut. Hal itu berlangsung lebih kurang 20 mnt lamanya hingga saya merasakan tubuhku mirip mau meledak, yang dapat kulakukan hanya menjerit panjang serta memeluk Joko erat-erat sampai kukuku mencakar punggungnya. Selama beberapa dtk tubuhku menegang sampai akhirnya melemas kembali dalam dekapan Joko.
tetapi mereka masih saja memompaku tanpa peduli padaku yg sudah lemas ini. Erangan yg keluar asal mulutku pun terdengar makin tidak kuat. tiba-tiba pelukan mereka terasa makin erat hingga membuatku sulit bernafas, agresi mereka pula makin dahsyat, pentilku disedot kuat-bertenaga oleh Joko, dan om Evan menjambak rambutku.
aku kemudian merasakan peju hangat menyembur di pada nonok dan pantatku, di air nampak sedikit cairan peju itu melayang-layang. Mereka berdua pun terkulai lemas diantara tubuhku dengan kontol masih tertancap. sehabis sisa -residu kenikmatan tersebut mereda, akupun mengajak mereka naik ke atas.
sembari mengelap tubuhku yg basah kuyup, aku berjalan menuju kamar mEvan. Mereka mengikutiku serta ikut mEvan bersama. Disana aku cuma duduk, merekalah yg menyiram, menggosok, dan menyabuniku tentunya sembari menggerayangi. nonok serta toketku paling lama mereka sabuni sampai aku menyindir
“Lho.. kok yang disabun disitu-situ aja sih, mEvannya ga beres-beres dong, dingin nih” disambut gelak tawa kami.
sesudah itu, giliran akulah yang memEvankan mereka, waktu itulah nafsu mereka bangkit lagi, akupun mengemut kontol mereka secara bergantian sehingga langsung saja napsu mereka memuncak. aku segera diseret ke ranjang.
Om Evan mendapat giliran pertama, kelihatannya mereka dia main berdua aja menggunakan ku. Jembutku yang lebat pribadi menjadi sasaran, kemudian salah satu jarinya telah mengelus2 nonokku.
Otomatis saya mengangkangkan pahaku sebagai akibatnya beliau praktis mengakses nonokku lebih lanjut. Segera kontolnya yang akbar, panjang serta sangat keras saya genggam dan kocok2.
“Nes, diisep dong”, pintanya. Kepalanya kujilat2 sebentar lalu kumasukkan ke mulutku. Segera kekenyot pelan2, serta kepalaku mengangguk2 memasukkan kontolnya keluar masuk mulutku, kenyotanku jalan terus.
“Ah, lezat Nes, baru diisep mulut atas aja udah nikmat ya, apalagi kalo yg ngisep verbal bawah”, erangnya keenakan.
Tangannya terus saja mengelus2 no nokku yg telah basah karena napsuku sudah memuncak.
“Nes, engkau udah napsu banget ya, nonok kamu udah basah begini”, ucapnya lagi. kontolnya makin seru kuisep2nya. Kulihat Joko sedang mengelus2 kontolnya yang telah ngaceng berat melihat om Evan menggarap aku .
Tiba2 dia mencabut kontolnya berasal mulutku serta segera menelungkup diatas badanku. kontolnya diarahkan ke nonokku, ditekannya kepalanya masuk ke nonokku. terasa banget nonokku meregang kemasukan kepala kontol yang besar , dia mulai mengenjotkan kontolnya pelan, keluar masuk nonokku. Tambah usang tambah cepat sebagai akibatnya akhirnya seluruh kontolnya yg panjang ambles di nonokku.
“enak om , kontol om bikin nonok Ines sesek, dienjot yg keras om “, rengekku keenakan.
Genjotan kontolnya makin cepat dan keras, aku juga makin acapkali melenguh kenikmatan, apalagi kalo beliau mengenjotkan kontolnya masuk menggunakan keras, nikmat banget cita rasanya. Gak usang dientot aku udah merasa mau nyampe,
“om lebih cepet ngenjotnya dong, Ines udah mau nyampe”, rengekku.
“Cepat banget Nes, om belum apa2″ jawabnya sambil meningkatkan kecepatan lagi Genjotan kontolnya. A khirnya saya menjerit keenakan “Om, Ines nyampe mas , aah”, aku menggelepar kenikmatan.
beliau masih terus saja mengenjotkan kon tolnya keluar masuk menggunakan cepat dan keras. Tiba2 dia mencabut kontolnya dari nonokku. “Kok dicabut om, kan belum ngecret”, protesku.
beliau diem saja tapi menyuruh saya menungging pada pinggir ranjang, rupanya dia mau gaya anjing.
“Om, masukkin dinonok Ines aja ya, kalo dipantat gak asik”, pintaku.
beliau diam saja. Segera kontolnya ambles lagi di nonokku dengan gaya baru ini. beliau berdiri sambil memegang pinggulku. karena berdiri, Genjotan kontolnya keras dan cepat, lebih cepat berasal yg tersebut, gesekannya makin kerasa di nonokku serta masuknya cita rasanya lebih dalem lagi,
“Om , nikmat”, erangku lagi.
Jarinya terasa mengelus2 pantatku, tiba2 galat satu jarinya disodokkan ke lubang pantatku, saya kaget sebagai akibatnya mengejan. Rupanya nonokku ikut berkontraksi meremas kontol akbar panjang yang sedang keluar masuk,
“Aah Nes, nikmat banget, empotan nonok engkau kerasa banget”, erangnya sambil terus saja mengenjot nonokku.
sementara itu sambil mengenjot beliau agak menelungkup di punggungku serta tangannya meremas2 toketku, lalu tangannya menjalar lagi ke i tilku, sambil dientot i tilku dikilik2nya dengan tangannya. Nikmat banget dien tot dengan cara mirip itu.
“Om , nikmat banget ngentot sama om , Ines udah mau nyampe lagi. Cepetan Genjotannya om ,” erangku saking nikmatnya.
dia tampaknya jua udah mau ngecret, segera beliau memegang pinggulku lagi dan meningkatkan kecepatan Genjotan kontolnya. tidak lama lalu,
“Om, Ines mau nyampe lagi, om , cepetan dong Genjotannya, aah”, akhirnya aku mengejang lagi keenakan. Gak lama kemudian beliau mengentotkan kontolnya dalem2 pada nonokku serta terasa pejunya ngecret.
“Aah Nes, nikmat banget”, diapun agak menelungkup diatas punggungku. karena lemas, aku telungkup diranjang dan beliau masih menindihku, kontolnya tercabut berasal nonokku.
“Om , nikmat deh, sekali entot aja Ines bisa nyampe 2 kali. Abis ini giliran Joko ya”, kataku.
“Iya”, jawabnya sembari berbaring disebelahku.
saya memeluknya serta beliau mengusap2 rambutku. “engkau pinter banget muasin lelaki ya Nes”, katanya lagi.
saya hanya tersenyum, “Om, Ines mau ke kamar mEvan, lengket badan rasanya”, saya pun bangkit berasal ranjang serta menuju ke kamar mEvan.
terselesaikan membersihkan diri, saya keluar dari kamar mEvan telanjang bulat, kulihat om Evan telah tidak ada dikamar. Joko sudah berbaring diranjang. aku tersenyum saja dan berbaring disebelahnya. beliau segera mencium bibirku menggunakan penuh napsu. kontolnya keelus2. Lidahku dan lidahnya saling membelit dan kecupan bibir berbunyi saking hotnya berciuman. Tangannya jua mengarah kepahaku.
aku segera saja mengangkangkan pahaku, sebagai akibatnya dia mampu menggunakan mudah mengobok2 nonokku. sambil terus mencium bibirku, tangannya lalu naik meremas2 toketku. Pentilku diplintir2nya,
“Jok enak, Ines udah napsu lagi nih”, erangku.
Tanganku masih mengocok kontolnya yg sudah keras banget. lalu ciumannya beralih ke toketku. Pentilku yg telah mengeras segera diemutnya dengan penuh napsu,
“Jok , nikmat banget “, erangku.
Diapun menindihku sembari terus menjilati pentilku. Jilatannya turun keperutku, kepahaku dan akhirnya mendarat pada nonokku.
“Aah Jok , enak banget, belum dientot aja udah nikmat banget”, erangku.
aku menggeliat2 keenakan, tanganku meremas2 sprei waktu dia mulai menjilati nonok serta i tilku. Pahaku tanpa sengaja mengepit kepalanya serta rambutnya kujambak, aku mengejang lagi, saya nyampe sebelum dientot. beliau pinter banget merangsang napsuku. aku telentang terengah2, sementara beliau terus menjilati nonokku yang basah berlendir itu.
beliau bangun dan balik mencium bibirku, beliau menarik tanganku minta dikocok kontolnya. dia merebahkan dirinya, aku bangkit menuju selangkangannya dan mulai mengemut kontolnya.
“Nes, engkau pinter banget sih”, dia memuji.
relatif lama aku mengemut kon tolnya. sambil mengeluar tuang pada mulutku,
kontolnya kuisep kuat2. beliau merem melek keenakan.
kemudian saya ditelentangkan serta beliau segera menindihku. aku sudah mengangkangkan pahaku lebar2. beliau menggesek2kan kepala kontolnya pada bibir nonokku, kemudian dienjotkan masuk,
“Jok , enak”, erangku.
beliau mulai mengenjotkan kon tolnya keluar masuk pelan2 hingga akhirnya blees, kontolnya nancep seluruh pada nonokku.
“Nes, nonokmu sempit banget, padahal barusan kemasukan kontol berkali2ya”, ucapnya.
“akan tetapi enak kan, abis kontol engkau gede serta panjang sampe nonok Ines kerasa sempit”, jawabku terengah.
beliau mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat, bibirku diciumnya.
“lezat Jok, aah”, erangku keenakan.
Genjotannya makin cepat serta keras, pinggulku sampe bergetar karena itu. Terasa nonokku mulai berkedut2,
“Jok lebih cepet dong, enak banget, Ines udah mau nyampe”, erangku.
“Cepet banget Nes, saya belum apa2″, jawabnya.
“Abisnya kon tol engkau lezat banget sih gesekannya”, jawabku lagi.
Genjotannya makin keras, setiap ditekan masuk amblesnya dalem banget cita rasanya. Itu menambah nikmat untuk saya
“Terus Jok , enak”. Toketku diremas2 sembari terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk.
“Terus Jok , lebih cepat, aah, lezat Jok, jangan brenti, aakh…” akhirnya saya mengejang, aku nyampe, nikmat banget cita rasanya. Padahal dengan om Evan, saya udah nyampe dua kali, nyampe kali ini masih terasa nikmat banget. aku memeluk pinggangnya menggunakan kakiku, sehingga cita rasanya makin dalem kontolnya nancep. nonokku kudenyut2kan meremas kontolnya sebagai akibatnya beliau melenguh,
“enak Nes, empotan nonok engkau hebat banget, aku udah mau ngecret, terus diempot Nes”, erangnya
sembari terus mengenjot nonokku. Akhirnya bentengnya jebol pula. Pejunya ngecret didalam nonokku, poly banget kerasa nyemburnya
“Nes, aakh, saya ngecret Nes, nikmatnya nonok engkau ”, erangnya. dia menelungkup diatas badanku, bibirku diciumnya.
“Trima kasih ya Nes, kamu bikin saya nikmat banget”. selesainya kontolnya mengecil, dicabutnya asal nonokku dan dia berbaring disebelahku. aku lemes banget walaupun nikmat sekali. Tanpa terasa aku tertidur disebelahnya.
saya terbangun sebab merasa ada jilatan di nonokku, ternyata om Evan yg masih pengen ngentotin aku lagi. kulihat kontolnya sudah ngaceng lagi. nonokku dijilatinya menggunakan penuh napsu. Pahaku diangkatnya keatas supaya nonokku makin terbuka.
“Om , nikmat banget mas jilatannya”, erangku.
Ngantukku sudah hilang karena rasa nikmat itu. aku meremas2 toketku sendiri buat menambah nikmatnya jilatan di nonokku. Pentilku kuplintir2 jua. kemudian itilku diisep2nya sambil sekali waktu menjilati nonokku, mengakibatkan nonokku telah banjir lagi.
saya menggelepar2 saat i tilku diemutnya. cukup lama itilku diemutnya hingga akhirnya kakiku dikangkangkan.
“Om, masukin dong om , Ines udah pengen dientot”, rengekku.
beliau eksklusif menindih tubuhku, kontolnya diarahkan ke nonokku. Begitu kepala kontolnya menerobos masuk,
“yang dalem om , masukin aja semuanya sekaligus, mari dong om “, rengekku karena napsuku yang sudah muncak.
dia langsung mengenjotkan kontolnya menggunakan keras sebagai akibatnya sementara waktu saja kontolnya telah nancap semuanya dinonokku. Kakiku segera melingkari pinggangnya sebagai akibatnya kontolnya terasa masuk lebih dalem lagi.
“mari om , dienjot dong”, rengekku lagi.
dia mulai mengenjot nonokku menggunakan cepat dan keras, uuh nikmat banget cita rasanya. Genjotannya makin cepat serta keras, ini menghasilkan aku menggeliat2 saking nikmatnya. Cerita dewasa ini di upload sang situs
“Om , enak om , terus om , Ines udah mau nyampe rasanya”, erangku. beliau tak menjawab malah meningkatkan kecepatan lagi Genjotan kontolnya. Toketku diremas2nya, sampe akhirnya saya mengejang lagi,
“om lezat, Ines nyampe om , aah”, erangku lemes.
Kakiku yg tadinya melingkari pinggangnya saya turunkan ke ranjang. beliau tidak memperdulikan keadaanku, kontolnya terus saja dienjotkan keluar masuk menggunakan cepat, napasnya telah mendengus2. nonokku kudenyut2kan meremas kontolnya. dia meringis keenakan.
“Nes, terus diempot Nes, nikmat banget rasanya. Terus empotannya biar om mampu ngecret Nes”, pintanya.
sementara itu Genjotan kon tolnya masih terus gencar merojok nonokku. Toketku pulang diremas2nya, pentilnya diplintir2nya. “Om, Ines kepengin ngerasain lagi disemprot peju om “, kataku.
Cerita Sex Generasi famili Berencana
Terus saja kontolnya dienjotkan keluar masuk nonokku dengan cepat dan keras, sampai akhirnya,
“Nes, saya mau ngecret Nes, aah”, erangnya serta terasa semburan pejunya mengisi bagian terdalam nonokku. Nikmat banget cita rasanya disemprot peju anget. beliau ambruk serta memelukku erat2,
“Nes, nikmat banget deh ngen tot ama engkau ”, katanya. sesudah beristirahat sementara waktu, aku segera membersihkan diri dan berpakaian. Kami balik ke Jakarta. Diperjalanan pulang saya hanya terkapar saja dikursi kendaraan beroda empat. Lemes banget abis dien tot dua cowok berkali2.
“Om, jangan lupa orbitin Ines ya”, kataku.
“Jangan kawatir, selama om masih mampu ngerasain empotan nonok kamu, pasti engkau melejit keatas deh. Bener gak Jok”, jawabnya.
Baca carita Lainnya di KASINO88
Leave a Reply