Jadi Korban Pemuas Nafsu

Lawastoto

Pengalamanku yg bekerjasama dengan lelaki, tidak terlalu poly serta sebelum bertemu dengan Mas Ferry, saya tidak terlalu banyak bergaul dengan lelaki lain, karena biarpun saya termasuk perempuan yang berparas indah menggunakan badan yang dari sahabat-teman dekatku termasuk seksi, akan tetapi entah mengapa, setiap kali ada cowok yg bermaksud lebih asal sekedar teman, saya langsung mengambil jarak.

saya tidak tahu bagaimana mula-mula bisa dekat menggunakan Mas Ferry yang kebetulan adalah sahabat abangku, biarpun memang setiap kali Mas Ferry tak bertugas pada Riq, beliau selalu bermain pada rumahku, akan tetapi toh korelasi kami biasa-biasa saja.

Hanya saja datang-tiba kurang lebih lima tahun lalu, Mas Ferry mengemukakan maksudnya buat menikahiku pada ke 2 orang tuaku dan entah karena bujukan orang tua serta kakakku, ataupun sebab memang aku juga sudah menaruh simpati pada Mas Ferry selama ini, akhirnya aku menyetujui serta kami segera melangsungkan pernikahan kami. di waktu malam pertama kami itu, saya mulai tahu bagaimana enaknya korelasi kelamin antara pria dan wanita, setelah selesai resepsi pernikahanku.

Kuingat di hari itu setelah selesai resepsi pernikahan kami, yang dilakukan di siang hari, kami berdua bersama rombongan keluarga balik ke rumah baru kami. Rombongan famili kami, pada jam 8 malam pulang ke rumah mereka masing-masing, sebagai akibatnya akhirnya aku dan Mas Ferry hanya tinggal berdua saja di rumah kami itu.

pada waktu itu Mbok Minah, pembantu tempat tinggal kami itu belum ada, karena kupikir apa-apa pada tempat tinggal dapat dikerjakan sendiri. saya mandi duluan karena badanku sudah merasa gerah sesudah seharian sibuk dengan program pesta yg padat itu. Ngocoks.com

sehabis terselesaikan mandi menggunakan mengenakan daster, saya duduk pada ruang famili sambil menonton TV. kemudian Mas Ferry yang di ketika itu hanya bercelana pendek, kusuruh mandi. Mas Ferry buat berukuran awam dapat dikatakan termasuk tampan. rona kulitnya relatif gelap kehitaman, di wajahnya ada tumbuh rambut halus pada dagu dan dadanya relatif bidang dengan tinggi badan berkisar 175 cm, otot-ototnya menonjol bertenaga.

setelah terselesaikan mandi Mas Ferry menggunakan santai duduk di sebelahku sembari ikut mengawasi televisi yg remotenya masih di tanganku, “Mar, apakah kamu capai?” tanya Mas Ferry. “tidak Mas, memangnya terdapat apa?” jawabku lugu, karena memang saya sesungguhnya tidak menyadari apa yg seharusnya dilakukan sang sepasang pengantin baru.

Rupanya Mas Ferry yg telah sangat bernafsu, mendengar jawabanku itu, tanpa ba bi Bu segera menarik badanku dan membekapku erat-erat serta sebelum saya menyadari benar apa yg sedang terjadi, ke 2 tangan Mas Ferry dengan cepat segera menguak dasterku serta sekalian ditariknya lepas BH-ku sebagai akibatnya ke 2 buah dadaku yang ranum segera seolah-olah melompat keluar. Mas Ferry tergoda melihat bentuk buah dadaku yg indah , yang warna kuning langsat menggunakan bulatan mungil coklat tua kemerahan, dan puting mungil menantang pada ujungnya.

saya mula-mula mencoba memberontak, tapi aku segera sadar bahwa kini saya merupakan istri dari Mas Ferry. Badanku segera dipeluknya dan disandarkan di sandaran sofa, mulutnya eksklusif menuju puting susuku, kurasakan lidahnya lincah berkiprah menjilat-jilat puting susuku, menimbulkan suatu perasaan aneh, geli yang tidak bisa kulukiskan, yg menjalar holistik badanku.

Hal ini membuat peredaran darahku bertambah cepat dan badanku tiba-datang merasa panas, puting susuku terasa semakin mengeras, sekali waktu kurasakan gigitan kecil gigi Mas Ferry menggores putingku. pada bagian perutku kurasakan ada benda yg membonggol besar mendesak serta menekan hebat. Bibirku juga tidak luput dari lumatannya, terasa habis dilumat bibirku, sampai saya tidak bisa bernafas, saya mulai berkeringat dan tiba-tiba tangan kanannya mulai meluncur ke bawah menuju ke arah kemaluanku yg masih tertutup menggunakan CD, diselipkan tangannya pada antara pahaku.

saya relatif terkejut, sebagai akibatnya otomatis kedua pahaku kututup kedap-kedap serta ke 2 tanganku memeluk Mas Ferry erat-erat, Mas Ferry semakin gencar saja melakukan aktivitasnya, lalu ditarik dasterku sampai terlepas serta perlahan-lahan celana dalamku dilucuti pula sambil tersenyum.

setelah itu menggunakan sigap direnggangkannya ke 2 pahaku, sebagai akibatnya menggunakan leluasa Mas Ferry dapat melihat kemaluanku yg padat menggunakan bulu hitam keriting, tangannya mengocek kemaluanku yang telah relatif basah itu dengan halus, kemudian dimasukkannya jari tengah perlahan-lahan ke pada lubang kemaluanku, sedangkan bunda jari serta jari jempolnya menekan bibir-bibir kemaluanku, membuka jalan menggunakan meminggirkan rambut kemaluanku.

Klitorisku terasa kaku, sambil jari-jarinya bermain-main di kemaluanku, mulutnya menjilat serta menyedot buah dadaku sampai saya kegelian dan datang-tiba dia berhenti menyedot buah dadaku serta badannya melongsor ke lantai serta sekarang Mas Ferry jongkok diantara kedua pahaku, yang menggunakan perlahan-lahan dikuakkan, sehingga terbuka dan kepalanya dimajukan kearah pangkal pahaku dan kurasakan mulutnya sudah melekat di kemaluanku.

mencicipi lidahnya yg basah serta hembusan nafasnya pada pangkal pahaku membuatku menggelinjang kegelian, lebih-lebih ketika kurasakan lidahnya menyapu higienis ruang pada kemaluanku yg telah basah itu, sambil tangan kanannya ikut membantu memainkan klitorisku. “Aaagghh.. Maass.. aduuh..!” saya mengerang-erang dan mengeliat-geliat kegelian, tapi beliau tak mempedulikannya, diteruskan aktivitasnya mempermainkan klitorisku.

Selang sesaat, aku disuruhnya duduk pada lantai, diantara kedua kaki Mas Ferry yg duduk di atas sofa dan saya sangat kaget melihat benda bundar besar yang terletak diantara kedua paha Mas Ferry yg tegak menghadap ke atas, btg kemaluan Mas Ferry benar-benar dahsyat, seperti btg kemaluan pemain blue film yang pernah dahulu satu kali kulihat pada video yang diputar di tempat tinggal seorang teman wanitaku.

Panjangnya kurang lebih 17 cm dengan kepalanya batang kemaluannya bulat akbar mirip topi baja tentara dan batang batang kemaluannya berdiameter 3 cm, dilingkari sang urat-urat yg menonjol. Mas Ferry hanya tersenyum waktu melihat mataku yang terbelalak itu, sambil memegang batang kejantanannya dan digerak-gerakkan menggunakan tangannya, beliau mengambil tanganku serta disuruhnya aku memegang btg kemaluannya.

Alamak.. tanganku tidak relatif melingkar pada batang kemaluannya yang besar serta panjang itu. dalam posisi Mas Ferry duduk mirip itu, batang kemaluannya memanjang pada atas perutnya sampai mencapai pusarnya. saya merinding serta takut juga melihatnya benda panjang, bundar berwarna hitam mengkilap mendongak mirip belut besar itu.

Tanpa sadar badanku menggelinjang serta terasa ngilu di perut bagian bawahku, membayangkan benda tersebut menerobos masuk ke dalam liang kewanitaanku yang kecil serta masih sempit itu. “Kenapa kok diplototin seperti itu!” tanyanya. “Eh.. aku heran kok, kayak gini besarnya ya? apa relatif nggak ya ini masuk ke dalam punyaku nanti?” jawabku sembari permanen memegangnya.

Belum terselesaikan saya melanjutkan omonganku, ditekan kepalaku ke arah perutnya dan disorongkan ujung batang kemaluannya ke mulutku, dan .. eehmm, mulutku tidak muat menampung semua btg kemaluannya ke pada. Kurasakan aneh jua seperti sedang mengulum es cream horn saja, saya mencoba melakukan seperti apa yg pernah kulihat pada VCD porno itu, saya mencoba memainkan lidahku serta mulutku maju mundur, sehingga batang kemaluannya menyembul karam dalam mulutku. Tangannya juga tak tinggal diam menggapai seluruh bagian tubuhku yg sensitif, sehingga saya semakin terangsang.

saya mencoba menjilat-jilat juga butir zakarnya, di ujung batang kemaluannya, kurasakan ada cairan bening sedikit cukup anggun dan agak asin terus kuhisap sambil mencoba memasukkan ketua batang kemaluan Mas Ferry ke dalam mulutku, sampai mulutku tidak bisa lagi menunda besarnya btg kemaluan Mas Ferry itu.

selesainya puas aku mencium batang kemaluannya serta mengisap-isap ketua btg kemaluannya, sampai mulutku terasa capek, lalu.. “Mar, coba engkau tengkurap pada pinggir sofa serta pegangi ujung sofa itu”, perintahnya. saya tidak mengerti maunya Mas Ferry, akan tetapi kulakukan saja perintahnya, badanku 1/2 tengkurap pada sofa dan kedua lututku berlutut pada lantai sehingga pantatku terbuka, agak menungging ke atas. tiba-datang kurasakan btg kemaluan Mas Ferry dipukul-pukulkan di pantatku sebagai akibatnya aku kegelian, lalu Mas Ferry menempatkan ketua batang kemaluannya menempel di bibir kemaluanku asal belakang, rupanya Mas Ferry sudah akan melakukan penetrasi.

“Mass.. pelan-pelan yaa! jangan sampai sakit.. itunya Mas kan sangat akbar!”

“Jangan takut yaangg..” menggunakan perlahan-huma Mas Ferry mendorong batang kemaluannya, sebagai akibatnya terasa kepala batang kemaluannya masuk sebagian dan terjepit oleh ke 2 bibir liang kewanitaanku yg masih ketat itu. Perutku stress pada pinggir sofa dan kedua tangan Mas Ferry memegang pinggulku menggunakan erat-erat, sehingga pantatku tidak bisa digerakan buat menghindari tekanan btg kemaluannya di liang senggamaku,

Mas Ferry melanjutkan tekanannya ke lubang kemaluanku sebagai akibatnya terasa lubang kemaluanku terkuak dan dipenuhi oleh benda akbar, ketua batang kemaluannya tertahan oleh sempitnya lubang kemaluanku, dia mencoba mendorong lagi dan gagal buat menerobos masuk.

“Aaah.. seret sekali ya, untuk menembus ke dalam.. susah juga kalo perawan”, omongnya, akan tetapi Mas Ferry tidak kehilangan akal diambilnya hand & body lotion serta dioleskan di ketua kemaluannya yg besar itu dan ke semua batangnya, lalu dia mencoba lagi menekan secara perlahan-lahan sambil tangan satunya memegang batang kemaluannya dan tangannya yang lain membuka belahan pantatku. Perlahan-huma tapi absolut kepala batang kemaluannya mulai menerobos masuk ke pada liang kewanitaanku yang kecil serta masih sempit, saya agak panik karena kurasakan agak pedih di bagian dalam kemaluanku.

“Maass, udah ah.. nggak bisa masuk.. terlalu akbar sih”, pintaku.

“sementara waktu.. tahan dulu ya.. ini udah nyampe sepertiga lho!” jawabnya sembari menggunakan datang-tiba ke 2 tangannya memeluk bagian perutku serta menariknya ke atas dan semua berat badannya menekan punggungku serta pantatnya didorong ke depan menempel di pantatku. Akibatnya seluruh batang kemaluannya mendesak masuk ke pada lubang kemaluanku serta, “Ssreet.. sret.. sreett.”

saya pun menjerit lirih, “Aaauu.. aduuhh!” aku menjerit menggunakan keras karena, kurasakan bagian bawahku seakan-akan terbelah serta btg kemaluan Mas Ferry terasa tembus ke perutku sampai terasa di kerongkonganku. kedua tangan Mas Ferry tetap mendekap perutku menggunakan bertenaga, sehingga biarpun aku menggelepar-gelepar menggunakan bertenaga permanen saja batang kemaluannya bisa menerobos keluar masuk liang kewanitaanku.

dengan sempurna dan teratur Mas Ferry menggerak-gerakan pantatnya maju mundur sebagai akibatnya usang-kelamaan btg kemaluannya mulai lancar keluar masuk di kemaluanku. saya mulai merasa kegelian yg tidak tertahan, karena setiap kali batang kemaluannya ditekan ke dalam lubang kemaluanku, klitorisku ikut tertekan masuk, sehingga terasa sangat nikmat tergesek batang batang kemaluannya yg berurat itu.

“Aduhh.. eengg.. eennaak.. aahh.. aduuhh.. Mass.. teeruuskaan.. Mass!”. Terasa lubang kemaluanku terisi penuh sebagai akibatnya napasku menjadi ngos-ngosan. Akhirnya semua badanku bergetar menggunakan hebat sehingga tersentak-sentak, aku mencapai orgasme dengan dahsyat serta cairan licin membanjir dari dalam liang kewanitaanku, “Ooohh.. oohh.. aaduuhh.. eenaakk” serta kurasakan kenikmatan itu menyambung terus ketika batang kemaluan Mas Ferry maju mundur pada celah liang kewanitaanku. sehabis kenikmatan yang dahsyat itu melandaku, saya terkapar dengan lemas di sofa.

lalu Mas Ferry menepuk pantatku serta membalikkan badanku menghadap padanya, sehingga sekarang aku telentang di atas sofa dengan pantatku terletak pada pinggir sofa dan kedua kakiku terjulur pada lantai. Mas Ferry menguak kedua kaki lebar-lebar dan jongkok diantara ke 2 pahaku. Tangan kirinya menekan pinggulku dan mak jari serta jari telunjukya menguak bibir kemaluanku, sedangkan tangan kanannya memegang batang kemaluannya yg ditempatkan di bibir kemaluanku.

kepala batang kemaluannya digosok-gosokan sementara waktu di bibir kemaluanku, pula di klitorisku, sebagai akibatnya aku mulai terangsang lagi dan badanku mulai menggelinjang. Melihat itu Mas Ferry mulai menekan masuk batang kemaluannya ke pada kemaluanku, sesudah itu Mas Ferry menggenjot batang kemaluannya keluar masuk, buah dadaku dibiarkan bergerak bebas mengikuti irama dorongan pantat Mas Ferry, ad interim tangan Mas Ferry memegang pinggulku dan menariknya ke atas, pantatnya permanen bekerja maju mundur.

saat btg kemaluan masuk, badanku terasa tertusuk geli tak karuan. sesekali jua Mas Ferry menciumi butir dadaku sembari btg kemaluannya terus berkiprah keluar masuk kemaluanku. saya mulai merespon lagi dan berusaha dengan menggerakkan pantatku memutar ke kiri serta kanan. btg kemaluan Mas Ferry terjepit dan terpelintir mengikuti gerakan pantatku, dia pun mulai mengerang menggunakan bertenaga. Dipegangnya kedua buah dadaku kuat-kuat serta ditarik masukkan btg kemaluan besarnya berulang-ulang sampai saya mulai kewalahan.

“Aaahh.. Maarr.. saya mau keluar niihh!” erangnya, kupercepat menggoyang pantatku sebab saya tidak mau menyia-nyiakan keadaan ini, aku ingin pula menyampaikan pada Mas Ferry kepuasan maksimal serta, “Aaahh.. aduuhh.. oohh!”, diikuti oleh, “Ssreet.. sreett.. sreet.. croott.. croott..” Mas Ferry menekan bertenaga-bertenaga pantatnya,

sebagai akibatnya seluruh btg kemaluannya terbenam ke pada kemaluanku serta butir pelernya menempel ketat di lubang anusku. aku merasa sangat geli serta terangsang dan kurasakan semprotan hangat air mani Mas Ferry menyemprot ke dalam liang kewanitaanku serta saking banyaknya terasa penuh liang kewanitaanku sehingga sebagian terasa mengalir keluar membasahi anusku dan menetes di sofa.

Mas Ferry masih mengerang hebat menggunakan tubuhnya bergetar-getar kenikmatan serta saya gigit pentil dadanya, sembari kucakar punggungnya untuk menahan kenikmatan yg tiada taranya ini. Kuangkat pantatku pelan-pelan dan masih kulihat sisa -sisa ketegangan di btg kemaluan Mas Ferry. sehabis itu kami pun terkulai lemas serta tidur sembari batang kemaluan Mas Ferry masih menancap di memekku.

Begitulah hampir selama dua minggu kami melakukan korelasi seks dan tiba saatnya waktu Mas Ferry wajib berlayar sebab masa cutinya sudah habis. aku mengantar kepergian suamiku hingga di pelabuhan. Demikian sejak itu, saya wajib membiasakan hidupku dengan jadwal tugas Mas Ferry selang seling pergi bertugas pada Riq serta tinggal di darat, di mana keadaan ini kami jalani hampir lima (lima) tahun sampai kini .

di waktu ini Mas Ferry sedang bertugas pada Riq, telah hampir dua minggu aku ditinggal Mas Ferry, besok Mas Ferry akan kembali ke tempat tinggal serta tinggal selama 1 minggu, sudah terbayang pada benakku, hari-hari mendatang selama 1 minggu, dimana kami berdua akan berenang pada madu kenikmatan buat memuaskan keinginan pemenuhan kebutuhan seksual kami yang mengalami puasa selama 2 minggu.

dengan jadwal tugas Mas Ferry mirip ini, maka hubungan seks kami selalu saja menggebu-gebu, ditimbulkan setiap kali kami wajib berpuasa selama 2 minggu buat bertemu dan saling memuaskan selama 1 minggu. Membayangkan hari esok serta bagaimana gumulan Mas Ferry, sahih-sahih telah membuatku sangat terangsang, memang setiap kepergian Mas Fery, saya sahih-sahih bertahan buat tidak menyalurkan cita-cita seksku yg tinggi menggunakan lelaki lain, karena aku sahih-sahih hanya berkeinginan memberikan tubuh serta gairahku di Mas Ferry seseorang.

Menjelang sore hari, sehabis menyediakan makan malam di atas meja, yang di saat ini harus kusiapkan sendiri, karena Mbok Minah, pembantu setiaku sedang mudik, sebab mendadak terdapat famili dekatnya pada kampung yang sakit berat. aku memberi makan Tarzan anjing herder kami itu. telah hampir satu bulan Tarzan tinggal beserta kami, selesainya tuannya yg usang kembali ke Italy. setelah selesai memberi makan Tarzan, aku merogoh handuk serta masuk ke kamar mandi untuk mandi. Letak kamar mandi kawasan saya mandi, nyambung dengan kamar tidur kami.

sehabis selesai mandi, aku mengeringkan tubuhku dan menggunakan hanya membungkus tubuhku menggunakan handuk mandi, saya membuka pintu kamar mandi dan masuk ke dalam kamar tidur. di pada kamar tidur terlihat Tarzan sedang tiduran di sudut kamar, rupanya beliau sudah terselesaikan makan dan masuk ke kamarku buat tiduran, memang dia senang tidur pada pada kamar kami yang lantainya dilapisi karpet tebal serta udaranya dingin oleh AC. dengan masih dililit handuk, aku duduk pada depan meja rias buat mengeringkan serta bersisir rambut.

di ketika itu Tarzan mendadak bangkit berasal tidurannya dan berjalan mondar mandir pada dalam ruangan kamar menggunakan lidahnya terjulur keluar sembari hidungnya mendengus-dengus, terlihat malam ini Tarzan agak gelisah, tidak mirip biasa yang selalu hening tidur pada sudut kamar, malam ini beliau mondar mandir serta sekali-sekali matanya yang hitam agak coklat melihat ke arahku yg sedang duduk menyisir rambut.

Melihat Tarzan mirip itu, kupikir lebih baik menyuruh Tarzan ke dapur karena mungkin beliau sedang kehausan, jadi aku bangkit berdiri serta berjalan menuju pintu sambil mengatakan, “Tarzan! ayoo.. keluar!” di saat aku melintas di depan Tarzan, tiba-datang tanpa aba-aba, kedua kaki depan Tarzan menggapai serta dengan bertumpu di ke 2 kaki belakangnya, kedua kaki depan Tarzan menekan bagian punggungku, saya mencoba berbalik serta karena beratnya badan Tarzan,

saya terhuyung-huyung dan jatuh telentang di lantai yang dilapisi karpet tebal. ke 2 kaki terpentang lebar, sehingga handuk yg tadinya menutupi bagian bawahku terbuka, yang mengakibatkan bagian bawahku terbuka polos di mana kemaluanku serta bagian pahaku yang putih mulus masih relatif basah karena belum sempat kukeringi dengan betul.

Tarzan menggunakan cepat berjalan ke arahku yg sedang telentang pada lantai dan sekarang berdiri diantara kedua kakiku yg terbuka lebar itu. dengan cepat kepalanya sudah berada diantara pangkal pahaku serta datang-datang terasa lidahnya yg kasar serta basah itu mulai menjilati pahaku, hal ini menimbulkan perasaan yg sangat geli. saya mencoba menarik badanku ke atas buat menghindari jilatan lidahnya di pahaku, akan tetapi terdengar bunyi geraman keluar berasal mulutnya dan menggunakan masih terus menjilat pahaku.

Tarzan pertanda gigi-giginya yg runcing, yg membuatku sangat ketakutan sebagai akibatnya badanku terdiam menggunakan kaku. ke 2 mataku melotot menggunakan ngeri melihat ke arah anjing herder tersebut yg kepalanya berada diantara ke 2 pahaku.

kontiniu…

Baca carita selanjutnya di KASINO88

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*